Inibaru.id – Kabupaten Bantul, Yogyakarta memiliki banyak kuliner yang memanjakan lidah. Selain gudeg manggar, kamu perlu mencoba kelezatan ingkung ayamnya yang memanjakan lidah.
Ingkung adalah olahan ayam utuh yang dimasak dengan bumbu santan dan pelbagai rempah-rempah. Konon, masakan tersebut sudah menjadi menu kuliner tradisional yang melegenda di Jawa. Maka, kamu yang tengah berkunjung ke Yogyakarta, nggak ada salahnya berburu masakan tersebut.
Baca Juga:
Beli Oleh-Oleh untuk Orang Rumah? Ke Rumah Makan Ingkung Mbah Kentol Saja!
Makan Siang di Yogyakarta, Jangan Lupakan Gudeg Manggar yang Bikin Lidah Bergoyang
Selain lezat, makanan ini punya filosofi yang mendalam, lo. Jika kamu bermaksud membeli ingkung untuk dibawa pulang, kamu akan melihat gimana makanan ini dibungkus dalam wadah yang menarik.
Menggunakan tali bambu yang disebut kreneng, ingkung dengan mudah bisa ditenteng. Nah, selain memudahkan untuk dibawa, tali bambu tersebut bukannya tanpa makna, lo. Dengan dikaitkannya bambu sebagai tali, ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan.
Ingkung enak disantap bersama sambal. (Tribunnews)
Disajikan pada Acara Kematian
Istilah ingkung berasal dari bahasa Jawa, yakni kata "ing" yang diambil dari ingsun dan kung yang diambil dari manekung. Dalam bahasa Indonesia, dua kata ini bermakna “Aku berdoa dengan penuh khidmat.”
Konon, ingkung dulunya merupakan hidangan wajib yang biasa disajikan pada acara kematian. Ayam yang diletakkan dalam posisi menunduk merupakan gambaran dari keluarga yang tengah bersimpuh memohon ampunan atas dosa-dosa orang yang meninggal.
Baca Juga: Memanjakan Lidah dengan Olahan Ingkung Khas Yogyakarta di 3 Tempat Ini
Hm, menarik! Selain nama yang sarat makna, ingkung juga merupakan masakan yang bikin siapapun yang mencicipinya bakal tergoda.
Kalau di daerahmu, adakah nama masakan dengan filosofi mendalam seperti ingkung, Millens? (IB15/E03)