Inibaru.id – Intip merupakan sebutan untuk kerak nasi dalam bahasa Jawa. Intip biasa muncul saat kamu menanak nasi dengan peranti tradisional seperti kendil atau panci tebal dari alumunium atau besi, dan nggak mengalami proses pengukusan.
Di pelbagai tempat di Jawa, intip nggak serta-merta dibuang. Nggak sedikit yang menjadikannya penganan lain, misalnya intip goreng yang banyak dibikin orang Solo, Jawa Tengah. Bahkan, intip goreng kini sengaja dibuat dari nasi yang dicetak melingkar di panci sehingga bentuknya lebih rapi.
Intip goreng di Pasar Gede Solo. (Goodindonesianfood)
Untuk membuat intip goreng, kamu perlu mengeringkan kerak nasi tersebut dengan menjemurnya di bawah terik matahari hingga kering. Setelah betul-betul kering, intip digoreng di dalam minyak panas (deep frying) agar matang merata.
Dulu, proses pembuatan intip goreng berhenti setelah camilan renyah itu matang sempurna. Namun, kini penganan tersebut dimodifikasi dengan penambahan topping berupa kinca (gula merah yang dicairkan) untuk rasa manis. Masyarakat Jawa memang kerap menggunakan kinca untuk pelbagai makanan, mulai dari getuk hingga serabi.
Intip goreng. (Goodindonesianfood)
Oya, kalau nggak terlalu suka rasa manis, kamu juga bisa menikmati intip goreng asin. Untuk varian rasa ini, pembuat intip goreng biasanya memberi taburan garam halus setelah intip matang. Rasanya? Hm, kletikan ini cocok banget dinikmati bersama secangkir teh atau kopi.
Hingga kini, intip goreng masih banyak dijajakan di pelbagai sudut di Kota Bengawan dan sekitarnya. Salah satunya di Pasar Gede yang memang dikenal menjadi pusat oleh-oleh di Kota Solo. Kuy cobain! (IB24/E03)