Inibaru.id - Menyoal tenaga nuklir yang belakangan tengah hangat dibicarakan dunia, Indonesia berencana membangun pusat tenaga nuklir berkapasitas hingga 4,3 gigawatt (GW). Hal ini diungkapkan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S Djojohadikusumo.
Hashim mengungkapkan, rencana ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk melakukan transisi energi. Pusat tenaga nuklir yang akan dibangun berupa Small Modular Reactor (SMR) terapung serta tiga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berkapasitas besar hingga 1 GW.
"Pembangunan pusat tenaga nuklir ini dilakukan pemerintah untuk menjawab tantangan perubahan iklim," kata Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).
Sebelumnya, Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada awal Desember 2024 sempat menyampaikan, pemerintah tengah menyusun Rancangan Peraturan Presiden tentang Komite Pelaksana Program Energi Nuklir (KP2EN).
Ditargetkan pada 2032
Dalam forum Rapat Kerja bersama Komisi XII di Jakarta pada 2 Desember 2024, Bahlil mengungkapkan, Rancangan Perpres KP2EN akan menjadi langkah penting guna mempercepat operasional pusat tenaga nuklir Indonesia yang ditargetkan akan berjalan pada 2032 mendatang.
Dia mengatakan, penyusunan rancangan aturan ini telah dilakukan, sejalan dengan sosialisasi dan eksekusi rencana terkait PLTN yang juga sudah dimulai.
"Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung transisi energi menuju net zero emissions pada 2060," terangnya. "Saya pikir ini salah satu terobosan yang harus kita lakukan. DEN (Dewan Energi Nasional) juga sudah membicarakannya."
Bahlil menilai, selain untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Tanah Air, keberadaan PLTN juga bakal menjadi solusi pemerintah untuk bisa menurunkan biaya produksi listrik yang dampak positifnya juga akan kembali ke masyarakat.
Ada 29 Lokasi Potensial
Dewan Energi Nasional (DEN) sempat mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 29 lokasi potensial untuk dijadikan pusat tenaga nuklir. Total kapasitas PLTN yang bisa dibangun di tempat-tempat tersebut antara 45 hingga 54 GW.
"Titik-titik potensial ini terbentang dari Sumatera hingga Papua. Untuk daya-daya tertentu umumnya di luar Jawa guna menumbuhkan ekonomi di Indonesia Tengah dan Timur," sebut Anggota DEN Agus Puji Prasetyono dalam gelaran Anugerah DEN 2024 pertengahan Desember 2024 lalu.
Agus menilai, ada tiga hal yang harus dipenuhi Indonesia untuk membangun PLTN. Yang pertama adalah membentuk Badan Pelaksana Program Energi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO).
"Selanjutnya adalah stakeholder involvement, lalu national position. Ketiga hal ini adalah syarat dari International Atomic Energy Agency (IAEA), lembaga dunia yang fokus pada pembangunan PLTN," pungkasnya.
Menurutmu, rencana pembangunan pusat tenaga nuklir ini bisa menjadi solusi yang menguntungkan kita semua nggak, Millens? (Siti Khatijah/E07)