Inibaru.id – Ada pemandangan menarik di Balai Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, belum lama ini. Warga tampak antusias menerima bantuan ayam petelur dari Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto. Namun bantuan ini bukan sekadar simbol, melainkan langkah nyata agar warga bisa meningkatkan perekonomian keluarga lewat beternak dari rumah sendiri.
Dalam kegiatan itu, setiap penerima manfaat mendapat sepuluh ekor ayam. Terdiri atas delapan betina dan dua jantan, bantuan ini diberikan lengkap dengan kandang, pakan, dan obat-obatan. Ayam yang dibagikan pun bukan sembarangan, melainkan varietas Maron yang dikenal produktif, mampu menghasilkan hingga 240 butir telur per ekor tiap tahun.
“Kalau dikelola dengan benar, bantuan ayam ini bisa bikin njenengan sejahtera. Dua tahun saja bisa balik modal dan untung,” kata Sumanto sambil menyemangati warga.
Menurutnya, budidaya ayam petelur bisa menjadi sumber pendapatan tambahan tanpa perlu lahan luas. Warga bisa memanfaatkan halaman rumah, bahkan sisa makanan rumah tangga untuk pakan. Agar lebih hemat, dia menyarankan mencampur pakan konsentrat dengan jagung dan bekatul, serta menambahkan rebusan jahe dan kencur dua minggu sekali untuk menjaga kesehatan ayam.
“Pakan bisa disiasati, yang penting ayamnya sehat dan produktif. Nanti hasil telurnya bisa dijual ke tetangga, warung, atau pasar desa,” lanjutnya.
Sumanto juga mendorong warga untuk mulai melek digital dalam pemasaran hasil ternaknya. Dia mencontohkan, penjualan telur dan ayam potong bisa dilakukan lewat media sosial atau sistem pre order mingguan agar lebih efisien.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Supriyanto, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program Paguyuban Peternak Membangun Keluarga Maju (Banter Melaju). Program tersebut bertujuan mengentaskan kemiskinan dengan memberdayakan warga lewat beternak.
“Untuk Karanganyar, ada 250 kepala keluarga yang menerima bantuan. Semoga ayam-ayam ini bisa menjadi awal kemandirian ekonomi bagi warga,” ujarnya.
Dengan semangat gotong royong dan kemauan untuk belajar, Sumanto optimistis warga Kalijirak bisa mandiri secara ekonomi. “Kalau satu rumah bisa mandiri dari pekarangan sendiri, niscaya kemiskinan di desa bisa pelan-pelan terangkat,” tutupnya.
Yuk, tiru semangat warga Kalijirak! Mulailah langkah kecil dari rumah, baik dengan beternak, bercocok tanam, atau berjualan. Karena perubahan besar selalu berawal dari inisiatif sederhana. (Ike P/E01)
