Inibaru.id - Mom-shaming, atau kritik negatif terhadap cara seorang ibu merawat anaknya, adalah fenomena yang sayangnya masih sering terjadi di masyarakat kita. Ketika istri menjadi korban mom-shaming, peranmu sebagai suami sangatlah penting.
Diam saja bukanlah pilihan yang bijak. Sebaliknya, kamu perlu berdiri teguh sebagai support sistem yang kokoh bagi istri. Berikut adalah beberapa alasan mengapa peran kamu sangat vital dan bagaimana kamu bisa mendukung istri dengan efektif.
1. Mengakui Perasaan dan Pengalaman Istri
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengakui bahwa mom-shaming adalah pengalaman yang menyakitkan. Istri mungkin merasa nggak dihargai, dihakimi, dan kurang percaya diri. Dengarkan keluhannya tanpa menghakimi, berikan empati, dan tunjukkan bahwa kamu memahami perasaannya.
2. Memberikan Dukungan Emosional

Mom-shaming dapat merusak kepercayaan diri seorang ibu. Oleh karena itu, kamu perlu menjadi sumber dukungan emosional yang kuat. Berikan pujian atas upayanya dalam merawat anak-anak dan tunjukkan bahwa kamu bangga dengan apa yang telah ia capai. Kata-kata dukungan darimu bisa sangat berarti dan membantu mengembalikan rasa percaya dirinya.
3. Membela Istri Secara Terbuka
Ketika mom-shaming terjadi di depanmu, jangan ragu untuk membela istrimu secara terbuka. Tunjukkan bahwa kamu nggak setuju dengan komentar negatif tersebut dan tegaskan bahwa setiap ibu memiliki caranya sendiri dalam merawat anak. Sikap tegas ini nggak hanya melindungi istri, tetapi juga memberikan pesan kepada orang lain bahwa mom-shaming adalah perilaku yang nggak dapat diterima.
4. Menjadi Mitra yang Setara dalam Pengasuhan
Salah satu cara terbaik untuk melawan mom-shaming adalah dengan menjadi mitra yang setara dalam pengasuhan anak. Ambil bagian dalam tanggung jawab sehari-hari dan tunjukkan bahwa pengasuhan anak adalah tugas bersama. Ini tidak hanya meringankan beban istri, tetapi juga menunjukkan kepada orang lain bahwa kamu adalah tim yang kompak.
5. Mendorong Dialog yang Sehat
Ajak istri kamu untuk berbicara tentang perasaannya dan diskusikan strategi untuk mengatasi mom-shaming. Mungkin kamu berdua bisa mencari komunitas atau kelompok dukungan yang dapat memberikan bantuan tambahan. Dialog yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk mengatasi masalah ini bersama-sama.
6. Edukasi Diri dan Orang Lain
Mom-shaming seringkali berasal dari ketidaktahuan atau stereotip yang salah. Edukasi dirimu tentang berbagai gaya pengasuhan dan tantangan yang dihadapi oleh ibu-ibu. Dengan pengetahuan yang lebih baik, kamu bisa membantu mengubah persepsi negatif di lingkungan sekitar dan menjadi advokat bagi istri.
Ketika istri menghadapi mom-shaming, peran kamu sebagai suami adalah menjadi pelindung, pendukung, dan mitra yang setia. Jangan biarkan istrimu merasa sendirian dalam menghadapi kritik yang nggak adil.
Bersama-sama, kamu bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung bagi keluarga. Ingatlah, istrimu adalah ibu yang luar biasa, dan dukunganmu adalah kunci untuk menghadapinya dengan kuat.
Jadi, yuk sensitif dikit ketika istri sedang "dihakimi" orang lain. (Siti Zumrokhatun/E05)