Inibaru.id - Dalam ranah kesehatan mental yang kompleks, seringkali individu harus menghadapi keberadaan stres dan depresi secara bersamaan. Kedua kondisi ini, meski berbeda, dapat saling terkait dengan sangat rumit, menciptakan beban emosional dan psikologis yang signifikan.
Yap, kamu nggak salah baca. Sangat mungkin seseorang mengalami stres dan depresi secara bersamaan. Stres dan depresi adalah dua kondisi mental yang berbeda tetapi dapat saling terkait dan seringkali muncul secara bersamaan. Kondisi ini dapat saling memengaruhi dan memperburuk satu sama lain.
Baca Juga:
Menentukan 'Undertone' Kulit, Perlukah?Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan tertentu, baik fisik maupun emosional. Ini dapat muncul sebagai respons terhadap situasi tertentu atau kejadian kehidupan yang menuntut penyesuaian.
Depresi di sisi lain, adalah kondisi mental yang lebih serius yang melibatkan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, energi yang rendah, perubahan pola tidur atau nafsu makan, dan gangguan kognitif lainnya.
Orang yang mengalami stres yang berkepanjangan atau situasi hidup yang sulit sering memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi. Sebaliknya, depresi itu sendiri dapat menyebabkan stres tambahan karena mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatasi tuntutan hidup sehari-hari.
Faktor-faktor seperti genetika, ketidakseimbangan kimia otak, kejadian traumatis, dan tekanan hidup yang berkepanjangan dapat memainkan peran dalam perkembangan stres dan depresi.
Karena itu, mungkin bagi seseorang untuk mengalami keduanya secara bersamaan, dan kondisi ini sering memerlukan perhatian profesional dari ahli kesehatan mental untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami stres atau depresi, disarankan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. (Siti Zumrokhatun/E05)