Inibaru.id – Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie wafat di usia 83 tahun pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB. Seluruh warga Indonesia berduka cita atas kabar ini. Sekretaris Negara pun langsung menyerukan pengibaran bendera setengah tiang pada 12 hingga 14 September 2019.
Nggak hanya pernah menjabat sebagai orang nomor satu di negeri ini, Habibie dikenal sebagai tokoh cerdas di bidang teknologi. Beliau juga telah menciptakan banyak karya yang membanggakan Indonesia.
Setidaknya ada lima warisan BJ Habibie yang mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Berikut adalah karya-karya tersebut.
- Pesawat R80
Pesawat R80 (Suara)
Habibie sangatlah identik dengan pesawat terbang. Dari sekian banyak pesawat yang dirancangnya, salah satu yang paling dikenal adalah R80. Pesawat ini didesain dengan teknologi mutakhir dan canggih. Sebagai contoh, pesawat ini telah dilengkapi fly by wire technology yang memungkinkan pengendalian dengan sinyal elektronik.
Pesawat R80 dirancang PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang didirikan BJ Habibie bersama dengan putra sulungnya, Ilham Akbar. Pesawat ini adalah proyek lanjutan dari pesawat N250.
- Pesawat N250
Pesawat N250 (Kapanlagi.com)
Pesawat N250 adalah salah satu hasil karya terbaik Bj Habibie. Pesawat penumpang sipil ini dirancang IPTN atau yang kini lebih dikenal sebagai PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
- Merancang Pesawat Hercules C-130
Pesawat Hercules C-130 (Af.mil)
Habibie ternyata juga ikut merancang pesawat angkut militer Hercules TRANSCALL C-130 yang telah digunakan angkatan bersenjata dari berbagai negara di seluruh dunia. Pesawat ini memiliki ciri khas mampu mendarat atau melakukan lepas landas di landasan yang cenderung pendek dilansir dari laman Liputan6, Rabu (11/9).
- Ikut Merancang Pesawat Dornier Do 31
Dornier Do.31 (1000aircraftphotos)
BJ Habibie pernah terlibat dalam pembuatan proyek pesawat Dornier Do.31 di VTOL Jerman Barat. Hanya saja, proyek ini dibatalkan akibat biaya yang terlalu mahal pada 1970 silam.
- Teori Crack
Crack Therory (indopos.co.id)
Di masa lalu, industri pesawat terbang internasional sempat dipusingkan dengan adanya kerusakan pada pesawat yang nggak bisa dideteksi. Hal inilah yang membuat kasus kecelakaan transportasi udara di masa lalu cukup tinggi. Habibie kemudian melakukan perhitungan yang mendetail hingga ke tingkat atom pada bahan pembentuk pesawat demi mengatasi hal ini.
Analisis itu memunculkan Teori Crack yang bisa menurunkan risiko kerusakan, meningkatkan keamanan, mengurangi beban pesawat, dan membuat kinerja pesawat terbang meningkat. Teori Crack inilah yang membuat Habibie didaulat sebagai wakil presiden Messerschmitt Boelkow Blohm Gmbh (MBB), industri pesawat terbesar di Jerman pada 1969 silam.
Hasil karya BJ Habibie memang luar biasa, ya Millens. Semoga saja karya-karyanya bisa terus dikembangkan di Indonesia. (IB09/E04)