inibaru.id - Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al-Saud melakukan kunjungan pertamanya ke Indonesia setelah hampir lima dekade. Dalam kunjungannya ke Indonesia ia melakukan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (1/3).

Dalam pembicaraan tersebut kedua belah pihak menandatangani 11 nota kesepahaman, termasuk komitmen Saudi untuk menyediakan US$1 miliar sebagai dana pembangunan dan kerjasama untuk memberantas kejahatan transnasional seperti penyelundupan manusia dan perdagangan narkoba.

Perjanjian lain yang disepakati penghapusan hambatan perdagangan dan persetujuan baru antara perusahaan energi Saudi Aramco dan Pertamina. Kedua perusahaan tersebut telah menyetujui kerja sama investasi di proyek refinery development master plan program (RDMP) Cilacap.

Total investasi Arab Saudi yang rencananya akan digunakan untuk memperluas kilang terbesar Indonesia di Cilacap adalah sebesar US$6 miliar (dengan asumsi kurs Rp13.300, maka investasi Arab Saudi senilai Rp79,8 triliun). 

Selain kerjasama terkait budaya, pengembangan usaha kecil menengah antar negara, pengembangan kesehatan, teknologi dan haji, kedua negara akan bekerjasama menanggulangi terorisme dan mengadakan pelatihan militer di masing-masing negara untuk melawan militan Negara Islam (ISIS).

Arab Saudi berkomitmen untuk memberi pinjaman melalui Saudi Fund Contribution to The Financing of Development Project senilai US$1 miliar (dengan asumsi kurs Rp13.300, maka investasi Arab Saudi senilai Rp13,3 triliun). Jadi, total investasi Raja Salman dan rombongan adalah Rp93,1 triliun. (IP/IB)