Inibaru.id - Hujan Meteor Lyrid tahunan akan mencapai puncaknya pada Rabu (22/4/2020) malam ini. Kamu bisa menyaksikan fenomena langka yang menghiasi malam ini dengan mata telanjang sejak Rabu tengah malam nanti hingga Kamis (23/4) dini hari, Millens.
Dalam unggahan di laman Instagram resminya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan bahwa meteor Lyrid diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 Thatcher yang ditemukan pada 1861.
Meteor Lyrid mulai menghujani langit ketika Bumi melewati ekor komet C/1861 G1 Thatcher. Puing-puing komet ini kemudian memasuki atmosfer Bumi dan terbakar. Setiap tahun, fenomena ini berlangsung pada 16 hingga 25 April.

Thomas Djamaluddin selaku kepala LAPAN mengatakan, waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor Lyrid adalah tengah malam hingga fajar. Ia mengatakan fenomena ini bisa dinikmati di semua daerah di Indonesia, namun dengan beberapa syarat.
“Ya, itu waktu lokal (tengah malam sampai fajar). Syaratnya (melihat hujan meteor Lyrid) adalah cuaca cerah, medan pandang ke langit utara tidak terhalang (pohon, bangunan, dan lain-lain), dan jauh dari polusi cahaya,” jelas Thomas pada Rabu (22/4).
Menurut perhitungan berdasarkan lintas komet, Komet C/1861 G1 Thatcher mengunjungi Bumi setiap 415 tahun sekali. Meskipun memerlukan waktu berabad-abad untuk menyelesaikan siklusnya, jejak debu kosmik pada komet tetap stabil posisinya di Tata Surya. Hal ini membuat Bumi yang melakukan revolusi mendekati lokasi debu kosmik tersebut di waktu yang sama setiap tahun dan menyebabkan munculnya hujan meteor yang menakjubkan.
Semenjak banyak orang yang berdiam diri di rumah karena pandemik virus corona, polusi udara berkurang sehingga membuat langit di berbagai belahan dunia tampak jernih. Ini tentu kesempatan yang baik untuk menikmati hujan meteor.
Jika kamu sudah terlalu penat menonton sandiwara di layar kaca, tengah malam nanti adalah waktu yang tepat untuk memanjakan matamu sejenak. Selamat menyaksikan hujan meteor Lyrid, Millens! (Kum/IB24/E07)
Baca Juga:
Transformasi Dugderan, Dug Tanpa Der!