Inibaru.id – Pada sepuluh hari terakhir di Bulan Suci Ramadan, sebagian umat Islam biasanya semakin gencar untuk melakukan salat malam. Ini karena ada malam Lailatul Qadar yang akan jatuh di salah satu malam pada sepertiga terakhir Ramadan.
Dalam kitab Alquran, Lailatul Qadar dijelaskan sebagai malam seribu bulan. Bila orang memperbanyak ibadah pada malam tersebut, mereka dijanjikan pahala yang sama banyaknya dengan pahala beribadah seribu bulan. Nabi Muhammad SAW pun menganjurkan pengikutnya untuk mencari Lailatul Qadar seperti hadist di bawah ini.
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya,” HR. Bukhari.
Kendati demikian, nggak ada yang tahu kapan pastinya Lailatul Qadar datang. Eits, tapi ada beberapa tanda datangnya malam seribu bulan ini, Millens.
Udara dan Angin Sekitar Terasa Tenang
Udara dan angin saat malam hari terasa tenang. (Kafeinkode.com)
Menurut Hadis yang diriwayatkan Ath Thoyalisi, dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan tampak kemerah-merahan.” Berdasarkan hadist tersebut, salah satu tanda datangnya Lailatul Qadar adalah udara dan angin sekitar yang terasa tenang.
Bentuk Bulan Seperti Separuh Bulatan
Kondisi bulan saat Lailatul Qadar. (Breakingnews.co.id)
Saat malam Lailatul Qadar, bentuk bulan disebut seperti separuh bulatan. Hadis yang juga diriwayatkan Muslim, berbunyi: "Dari Abu Hurairah RA berkata, Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata: Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” Hal ini bisa dipahami karena malam Lailatul Qadar memang disebut-sebut jatuh pada sepuluh malam terakhir Ramadan yang bentuk bulannya nggak lagi bulat penuh.
Matahari terbit dalam Keadaan Jernih
Matahari terbit tidak menyilaukan. (Breakingnews.co.id)
Pada pagi hari, matahari terbit dalam keadaan jernih, nggak ada pancaran sinar yang biasanya membuat silau pandangan. Hadis ini diriwayatkan Muslim yang artinya, “Dari Abi bin Ka’ab, Rasulullah SAW bersabda: Subuh baru dari malam Lailatul Qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.”
Nah, kalau kamu sudah mengetahui tanda-tanda tersebut, ada baiknya kamu lebih meningkatkan ibadahmu pada malam-malam itu. Ahli Tafsir Indonesia M Quraish Shihab mengatakan cara memperoleh Lailatul Qadar adalah giat mendekatkan diri kepada Allah dengan aneka kebajikan. Bukan hanya kebajikan ibadah salat dan mengaji, tetapi aneka kebajikan sosial, menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat, serta menghiasi diri dengan akhlak yang mulia seperti ditulis Republika.co.id, Senin (4/6/2018).
Seringkali pada saat-saat tertentu, seseorang sadar akan dosa dan kelemahannya di hadapan Allah. Dia pun akan mendekatkan diri kepada-Nya sambil menginsafi kesalahannya.
“Kesadaran dan keinsafan itulah yang mengubah sikapnya 180 derajat. Kesadaran semacam itu bila dirasakan seseorang, maka itulah bukti bahwa ia telah mendapatkan Lailatul Qadar itu,” ucap Quraish.
Saat malam Lailatul Qadar, malaikat makhluk Allah akan turun ke bumi dan akan menemani mereka yang selalu berbuat kebajikan. Bagi mereka yang ditemani malaikat, dia akan terdorong untuk terus melakukan kebajikan.
Semoga beruntung mendapat Lailatul Qadar ya, Millens. Yuk perbanyak berbuat kebaikan! (IB07/E04)