Inibaru.id – Salah satu masalah yang bikin banyak orang malas memakai transportasi umum adalah copet. Bagaimana nggak, kalau sampai jadi korban, bisa jadi barang-barang berharga seperti uang, gawai, perhiasan, dan lain-lain bakal lenyap. Nah, untungnya, kita sebenarnya bisa mencegah copet beraksi dengan memperhatikan kode yang diberikan sopir bus.
Sopir bus, khususnya yang antar-kota antar-provinsi (AKAP) sudah kenyang makan asam garam soal serba-serbi perjalanan dan orang-orang yang menggunakan jasanya. Mereka juga tahu kalau ada copet di dalamnya. Nah, mereka sebenarnya ingin memberitahukan hal ini secara langsung ke penumpang namun nggak bisa sembarangan melakukannya.
Baca Juga:
Internet 'Tenaga Surya' Desa Kadirejo; Unlimited, Stabil, dan Bebas Gangguan Pemadaman ListrikKamu tahu sendiri kan, Millens, jalanan itu keras. Kamu nggak bisa dengan sembarangan jadi whistle blower kalau ada tindak kejahatan atau pelakunya. Salah-salah, bisa jadi kamu akan kena masalah yang lebih besar. Hal ini juga dipahami para sopir atau awak bis. Mereka pun memilih untuk mengeluarkan kode-kode saja agar penumpang jadi waspada.
Para sopir bis ini bisa mengenali adanya copet dari spion besar yang ada di bagian dalam bus, tepatnya di bagian atas. Tanpa kamu sadari, mereka sebenarnya mempelajari gelagat orang-orang yang naik bus setiap saat, lo. Jadi, kalau ada yang terlihat mencurigakan, pasti bakal langsung ketahuan deh.
Nah, begitu mereka sadar ada copet di dalam bus, pasti bakal mengeluarkan kode yang sangat khas, yakni menyalakan musik dengan cukup keras. Kalau hal ini masih dirasa nggak cukup, lampu utama kabin bakal langsung dinyalakan meski saat itu sedang siang hari dan sangat sangat terang. Nah, bisa jadi, mereka juga bakal mengendarai bus dengan cara goyang kanan dan kiri alias zig-zag.
Kalau menurut keterangan Ketua Umum BisMania Community Zaenal Arifin, pencopetan nggak hanya terjadi di bus-bus ekonomi atau non-AC. Kini, banyak juga kasus pencopetan di bus-bus eksekutif. Bahkan, ada copet yang membeli tiket layaknya penumpang biasa. Biasanya sih, mereka bakal turun di tempat yang jauh dari tujuan asli dari bus AKAP tersebut usai aksinya berhasil.
Nah, khusus untuk aksi berkendara secara zig-zag, ternyata ini adalah cara sopir bus untuk mengganggu aksi para pencopet atau agar membuat penumpang terbangun dari tidurnya. Maklum, kalau penumpang tidur dengan nyenyak, bakal lebih mudah jadi korban pencopetan.
Nah, terkadang, sopir bus juga bakal menahan semua penumpang agar nggak boleh turun jika sudah mulai curiga ada copet yang telah beraksi. Satu per satu penumpang bakal ditanyai sehingga diharapkan bisa ketahuan kalau ada pencopet. Masalahnya, terkadang pencopet sudah turun di tengah jalan terlebih dahulu.
Kalau kamu, sudah pernah mengetahui atau jadi korban pencopetan belum, Millens? (Det/IB09/E05)