Inibaru.id - Berhaji sekali dalam seumur hidup merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki kemampuan fisik, waktu, dan terutama finansial. Sebagaimana kita tahu, biaya ke Tanah Suci tidaklah murah.
Lebih lagi, jika dalam lingkungan masyarakat tersebut memiliki sejumlah tradisi yang harus di lakukan jelang maupun sepulang ibadah haji.Tentu biaya yang harus di keluarkan pun terkadang akan kian membengkak.
Dikutip dari Kompas.com, masyarakat Madura, Jawa Timur, harus menyiapkan biaya yang cukup besar, di luar ongkos haji, untuk menggelar sejumlah tradisi sebelum berangkat ke Mekkah-Madinah.
Tradisi ini di lakukan tiga kali, yakni ngater ajjian (sebelum berangkat), saat menunaikan ibadah Haji, dan setelah tiba di Indonesia (toron ajji).
Sebelum berangkat haji, calon jemaah haji biasanya menggelar pesta atau selamatan dengan mengundang seluruh keluarga, tetangga, dan ulama, dalam sebuah doa bersama.
Kegiatan itu dibuat sebagai bentuk rasa syukur karena telah di beri kesempatan berangkat haji.
“Bisa berangkat haji itu harus di syukuri, maka ada doa bersama,” ungkap Zainullah, warga DesaTentenanTimur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, di lansir dari Kompas.com.
Biaya selamatan sebelum keberangkatan sendiri bisa menghabiskan jutaan rupiah. Kebiasaan orang Madura, undangan selamatan haji bisa lebih dari 500 orang.
Kemudian, saat berangkat, calon haji juga akan diantar ratusan orang dari pihak keluarga dan tetangga. Tradisi ini di sebut ngater ajjian. Di sini, keluarga calon haji menyiapkan makan jelang berangkat dan saat menunggu keberangkatan (ngamba ajjiyan).
Ketika seorang calon haji sudah meninggalkan rumah, salah satu anggota keluarganya menabu ruang recehan dan kertas pecahan sampai Rp 5.000. Biaya yang di keluarkan untuk keberangkatan jemaah ini juga menghabiskan biaya jutaan rupiah.
Selama calon haji berada di Saudi, pihak keluarga menggelar doa bersama dengan membaca Al Quran dan shalawat setiap malam di rumah. Warga yang datang bisa mencapai 50 lebih, bahkan hingga ratusan.
Seusai doa bersama, para tamu akan di beri makan atau kue serta minuman. Kegiatan ini akan berlangsung sampai 40 hari atau hingga sang haji pulang.
Tak sampai di situ, saat dating dari menunaikan haji, jemaah juga akan di jemput dengan meriah. Puluhan kendaraan roda empat dan ratusan kendaraan roda dua mengiringi kedatangan jemaah.
Para pemilik kendaraan roda empat hanya di beri makan saja, sebelum berangkat menjemput dan setelah tiba di rumah jemaah. Sementara untuk pengendara roda dua, selain di beri makan sebelum menjemput dan saat dating dari penjemputan, mereka juga akan di beri uang ganti bensin.
Biaya selama kedatangan jemaah ini juga menghabiskan jutaan rupiah. Selama 40 hari, jemaah haji juga akan di datangi sanak kerabat, tetangga, para kenalan,dan ulama. Tak lupa, sang haji atau biasa di sebut towan juga akan memberikan oleh-oleh khas Saudi.
“Jika di kalkulasi semua, biaya sebelum berangkat, selama di Makkah dan Madinah, saat dating hingga 40 hari setelah kedatangannya, bisa dua kali lipat dari ongkos haji sendiri,” pungkas Zainul.(GIL/IB)