Inibaru.id – Candi Prambanan menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan jika berkunjung ke Kecamatan Prambanan di Kabupaten Klaten.
Selain Candi Prambanan, kecamatan ini banyak dikunjungi lantaran menjadi lokasi berdirinya beberapa candi lain. Candi-candi itu yakni Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu.
Sebagai Candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Boroburur, Candi Sewu diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-8. Rakai Panangkaran yang saat itu menjadi penguasa Kerajaan Mataram dikenal sebagai pemeluk Hindu.
Kendati memeluk agama Hindu, kerajaannya mendapat pengaruh kuat dari Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Inilah mengapa Candi Sewu bisa berdiri berdampingan dengan Candi Prambanan.
Candi Sewu. (Tempatwisataindonesia)
Dalam bahasa Jawa, sewu berarti seribu. Kendati nggak berjumlah seribu, nama ini merujuk pada jumlah gugusan candi yang cukup banyak di sana. Gugusan candi di Candi Sewu diperkirakan berjumlah sekitar 249 buah saja. Jumlah ini terdiri atas satu candi utama, delapan candi pengapit, dan 240 candi perwara.
Candi Sewu memiliki empat gerbang yang menghadap ke arah timur, barat, utara, dan selatan. Pada setiap gerbang, terdapat sepasang arca Dwarapala setinggi 2,3 meter. Arca ini masih pula ditaruh di atas lapik persegi setinggi 1,2 meter.
Ngomongin soal luasnya, Candi Sewu memiliki diameter 29 meter dengan tinggi bangunan mencapai 30 meter. Tinggi tersebut ”diisi” sembilan atap, sementara pada bagian kakinya terdapat pahatan bermotif bunga.
Kalau kamu pengin melihat keindahan candi ini, datang saja ke Dukuh Bener di Desa Bugisan. Untuk masuk ke kawasan ini, kamu perlu mengeluarkan biaya paling murah sekitar Rp 20 ribu untuk anak-anak hingga yang paling mahal sekitar Rp 150 ribu untuk orang dewasa. Tiket dengan harga mahal itu sudah mencakup nonton Sendratari Ramayana, ya, Millens.
Eh, kapan nih mau berkunjung ke Candi Sewu? (IB15/E03)