Inibaru.id - Menara mercusuar adalah bagian paling penting bagi sebuah pelabuhan. Tentu dengan fungsinya yang digunakan untuk menyinari area pelabuhan agar memudahkan keluar-masuknya kapal. Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, ada menara mercusuar yang memiliki sejarah panjang.
Namanya adalah Menara Mercusuar Willem III. Kala itu, tepatnya di abad 19 ketika Belanda masih menguasai Indonesia, pelabuhan merupakan aspek paling vital. Sebab Kota Semarang merupakan kota dagang yang sibuk sekali.
Januri menunjukan Menara Mercusuar Willem III. (Inibaru.id/ Audrian F)
Oh, iya, waktu itu pelabuhan belum berada di Tanjung Emas ya, tapi masih di “Boom Lama”. Menurut catatan Amen Budiman di Suara Merdeka edisi Jumat (2/4/1976), Boom Lama letaknya di daerah Semarang Barat. Kemudian pada tahun 1854 mulai dipindah.
Menurut catatan, menara ini mulai dibangun tahun 1879 dan selesai 1884. Disebut-sebut perusahaan kontruksi “Chance Brothers and Co” dari Birmingham, Inggris yang mendirikan menara suar ini. Disebut menara Willem III karena Belanda dipimpin oleh Raja Willem III.
Lalu apa yang dimiliki oleh Mercusuar Willem III ini? Januri, koordinator kelompok Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Distrik Navigasi Kelas II Semarang, turut menjelaskan.
“Menara ini ada 10 lantai. Bagian bawah lebar kemudian semakin mengerucut ke atas. Menurut saya menara ini tidak dari plat baja saja. Tapi juga ada campuran timah. Soalnya sampai terkena abrasi saja di bagian bawahnya, nggak langsung berkarat. Tiap lantai dihubungkan dengan tangga yang melingkar,” ujar Januri.
Penanda perusahaan yang membangun Mercuuar Willem III. (Inibaru.id/ Audrian F)
Kemudian pada bagian atas menara ada satu set lampu dengan tenaga listrik. Bagian luar ruangan lampu terdapat teras selebar 75 sentimeter yang diberi rangkaian besi setinggi 1 meter sebagai pagar.
“Sampai sekarang menara suar ini dilengkapi dengan radar Beacon yang masih aktif memandu kapal-kapal yang akan masuk Pelabuhan Tanjung Emas. Lampunya jenis flushing. Bisa terlihat dari jarak 18 mil,” tambahnya.
Wah, bangunan bersejarah seperti ini sepatutnya harus dirawat terus ya, Millens. Apalagi khusus di Menara Mercusuar Willem III ini rawan terkena abrasi. Semoga bisa awet terus ya! (Audrian F/E05)