Inibaru - Tempat pembuatan gelang haji, jemaah asal Indonesia berada di Desa Bakalan, RT 8 RW 1, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Dari sebuah workshop atau bengkel kerja di gang sempit itulah, gelang-gelang haji itu dibuat.
Untuk membuatnya diperlukan waktu sekitar tiga bulan (Mei-Juli). Untuk membuat total 235.049 buah gelang haji, dibutuhkan pekerja sejumlah 150 orang.
Proses pemotongan bahan stainless steel. (Inibaru.id/ Pranoto)
Subandi, pemiliki bengkel kerja tersebut mengaku, sudah sejak tahun 2009 mengerjakan pesanan gelang haji, dari Kemenag RI. Untuk tahun ini, ada tambahan kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi.
"Jumlahnya sekarang ada 235.049 termasuk petugas haji yang dibikinkan gelang di sini. Tahun ini ada tambahan sebanyak 10 ribu orang, dibanding tahun lalu yang hanya 224.500 orang. Pembuatannya sekitar tiga bulan," ujar Subandi, Jumat (12/7).
Dia mengatakan, proses selama tiga bulan itu dimulai dari pemotongan bahan stainless steel 304 asal Jepang, dilanjutkan pencetakan, dan diakhiri finishing.
Dia juga menyebut, ada perbedaan antara gelang tahun 2019 dan tahun 2018. Jika pada tahun lalu, gelang dilengkapi barcode, berisi identitas jemaah, kini kode itu nggak disematkan lagi.
Pekerja sedang mengerjakan gelang haji. (Inibaru.id/ Pranoto)
"Sekarang pakai nomor maktab (pemondokan), karena kemarin pas pakai barcode, ada keluhan banyak yang tidak terbaca dan sebagainya," urai Subandi.
FYI, gelang haji memiliki dua sisi. Sisi atas secara urut dari kiri ke kanan, bertuliskan asal embarkasi, kelompok terbang, nomor paspor, tulisan jemaah Indonesia dalam huruf Arab, warna bendera Indonesia, tulisan maktab dalam huruf Arab dan terakhir ruang untuk penulisan nama jemaah. Sementara di sisi bawah ada tulisan Kementrian Agama RI.
Nantinya penulisan nama jemaah, dilakukan pada embarkasi-embarkasi asal jemaah.
"Kemudian, nanti setiap embarkasi berbeda-beda warnanya, ada yang kuning, biru dan sebagainya. Kita membuat 19 warna sesuai embarkasi. Ada juga warna yang sama," urainya.
Untuk penamaan gelang, Subandi mengirimkan pekerjanya ke 19 embarkasi di seluruh Indonesia. Di sana, pekerja akan mencetak nama dan melayani jemaah, sesuai dengan manifest yang diberikan oleh pihak kementrian agama. Menarik juga ya, Millens. (Pranoto/E05)