Inibaru.id – Kerja, kerja, kerja, begitu kata presiden kita. Inilah yang terlihat kalau kamu menyambangi sentra produksi kulit lunpia ini. Lampu di rumah-rumahnya tak pernah padam, perkakas memasak juga tak henti berdenting.
Ya, hampir seluruh warga Semarang mengenal kampung ini, sebuah gang di tengah pemukiman penduduk yang padat. Kampung Kranggan Dalam namanya. Gang tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah.
Di sana, hampir seluruh warganya berprofesi sebagai pembuat kulit lunpia. Sepanjang jalan, kamu akan menyaksikan betapa sibuknya mereka menyongsong rezeki, bekerja di rumah sendiri-sendiri. Ruang tamu atau teras adalah rumah produksi mereka.
Yang menarik, kampung tersebut bisa dikatakan nggak pernah tidur. Proses produksi berlangsung 24 jam tiap hari. Mereka juga hampir nggak mengenal hari libur. Hm, istimewa!
Dikutip dari Jatengtoday (28/10/2018), tak kurang dari 40 usaha pembuatan kulit lunpia berdiri di sana. Mungkin sekarang sudah bertambah atau malah berkurang.
Tak hanya memasok kebutuhan di Semarang, konon mereka merupakan pemasok kulit lunpia di berbagai kota besar di Indonesia.
Sungguh menarik menyaksikan bagaimana para pekerja di sana membuat adonan kulit lunpia di ember, lalu adonan kenyal itu untuk dioleskan ke beberapa wajan panas di atas kompor gas satu per satu dengan cepat dan cekatan.
Tak lama, sekitar 3-5 detik, adonan tipis yang mongering di wajan itu diangkat dengan tangan satunya, tanpa bantuan apapun, kemudian ditumpuk bersama dengan lembaran kulit lunpia lainnya. Begitulah seterusnya.
Penasaran? Datanglah ke Kampung Kulit Lunpia ini, dijamin kamu akan terkesan! Gimana kalau liburan kali ini? (IB20/E03)