Inibaru.id – Sobat Millens tahu Tari Gandrung? Masih satu genre dengan tayub di Jawa Tengah, mungkin kamu akan merujuk Tari Gandrung sebagai tarian dari Banyuwangi, Jawa Timur. Itu wajar karena Banyuwangi memang dijuluki sebagai Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah itu.
Eits, tapi nggak hanya di Jawa Timur saja, di Jawa Tengah juga ada tarian yang bernama Tari Gandrung, lo. Tarian tersebut berasal dari Kabupaten Wonogiri dan bernama Tari Gandrung Wonogiren. Dipentaskan secara berpasangan oleh penari laki-laki dan perempuan, tarian ini bisa disebut tayub modern versi Wonogiri.
Mengutip harianjateng.com (19/5/2015), pencipta tarian ini adalah Handoko, seniman ternama di Wonogiri. Melalui kreativitasnya, koreografi Tari Gandrung Wonogiren ini memiliki daya tarik tersendiri. Ini lantaran tarian khas Wonogiri tersebut diciptakan untuk melawan korupsi.
Ya, berdurasi sekitar 15 menit, tarian itu menceritakan sejarah perjuangan rakyat Wonogiri dalam menumpas dan memerangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menjamur di masyarakat Indonesia. Menarik, bukan?
Menggunakan kostum berwarna biru putih, para penarinya akan membawa senjata berupa sapu lidi yang biasanya dipakai untuk tebah-tebah kasur. Kenapa sapu lidi? Ini karena lidi tersebut menjadi simbol membersihkan segala bentuk kotoran. Jadi, sapu lidi ini melambangkan perlawanan terhadap korupsi, sebagai salah satu bentuk kotoran yang terkait dengan perilaku lancung. Wah, memang unik ya?
Oya, perlu kamu tahu nih, Tari Gandrung memang memuat berbagai makna. Seperti ungkapan syukur, suka cita, harapan, sampai dengan kesakralan. Nah, dalam Tari Gandrung Wonogiren, setelah KKN berhasil ditumpas, ada sukacita dan kegembiraan yang dialami oleh masyarakat, rasa yang meluap-luap seperti orang yang sedang jatuh cinta. Karena itu, tarian tersebut dinamakan Tari Gandrung.
Nah, tarian ini mampu menarik minat masyarakat Wonogiri, terutama para pelajar. Terbukti, Tari Gandrung Wonogiren jadi Juara Harapan I pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMA/SMK pada 2014. Tarian tersebut juga dipentaskan oleh mereka yang tergabung dalam Sanggar Tari Laksita Budaya dan Sanggar Tari Sekar Arum dalam agenda Pameran Produk Unggulan Daerah Kabupaten Wonogiri 2015.
Well, sudah sepatutnya kita melestarikan budaya daerah. Kalau nggak, lama-kelamaan budaya daerah seperti halnya seni tari akan hilang tertelan perkembangan zaman. Nah, kamu sendiri bagaimana, apakah sudah nguri-nguri kebudayaan daerahmu? (IB05/E02)