Inibaru.id – Kampung Arab atau Kawasan Pecinan bukanlah hal aneh untuk ditemukan di kota-kota di Indonesia. Tapi, khusus untuk Kampung Afrika, kayaknya sangat jarang ya? Nah, salah satu Kampung Afrika yang bisa kamu temukan di Tanah Air adalah di Purworejo, Jawa Tengah.
Lokasi Kampung Afrika di Purworejo ada di Pangen Juru Tengah, Kecamatan Purworejo Kota. Tapi, jangan harap kamu bisa menemukan orang-orang Afrika atau keturunannya di sana pada masa sekarang. Orang-orang Afrika tersebut eksis pada masa penjajahan Belanda saja. Tapi, rumah-rumah mereka tinggal dulu masih ada hingga sekarang.
“Kampung Afrika dikosongkan sejak Indonesia merdeka. Rumah dan tanah milik para londo ireng itu kemudian berpindah kepemilikannya ke warga pribumi lewat proses jual beli. Sejak itulah, jejaknya sulit dilacak,” ucap sejarawan Atas Danusubroto sebagaimana dilansir dari Detik, Senin (2/12/2017).
Meski begitu, kalau kamu cermat, terlihat banget bangunan-bangunan dengan arsitektur khas Belanda yang ada di Kampung Afrika tersebut. Salah satunya adalah yang ditinggali oleh seorang warga bernama Setia.
“Saya sudah tinggal di sini sejak 1970. Bagian atapnya memang sedikit saya ubah. Tapi yang lain seperti pintu, tembok, jendela, hingga terasnya masih asli,’ ungkap Setia.
Lantas, ada urusan apa sampai orang-orang Afrika berdatangan ke Purworejo pada masa penjajahan Belanda? Usut punya usut, salah satu penyebabnya adalah gara-gara dampak dari Perang Jawa yang dikobarkan Pangeran Diponegoro pada 1825-1830. Meski berakhir dengan penangkapan Diponegoro, nyatanya 8 ribu pasukan Belanda dari bangsa Eropa meninggal akibat perang ini. Makanya, penjajah Belanda merasa perlu mendatangkan pasukan baru. Nah, pilihan diambil dari bangsa Afrika.
Kebanyakan orang Afrika yang didatangkan berasal dari Ghana. Khusus untuk di Purworejo, mereka ditempatkan di Tangsi Militer Kebungkebo berdasarkan sebuah surat yang ditandatangani Gubernemen Hindia Belanda pada 30 Agustus 1859.
Tapi, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, usai proklamasi, pemerintah Indonesia pengin orang-orang kolonial pergi dari Tanah Air. Peraturan ini juga berlaku bagi penghuni Kampung Afrika meski mereka sebenarnya juga diberi pilihan untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Meski begitu, pada akhirnya orang-orang Afrika dan keturunannya ini memilih untuk pulang ke negara asalnya atau ke Belanda. Sejak saat itulah, rumah-rumah di Kampung Afrika kemudian dijual ke warga pribumi.
Wah, ternyata ada sejarah menarik tentang Kampung Afrika di Purworejo, Millens. Kalau di kotamu, apakah juga ada Kampung Afrika? (Arie Widodo/E10)