Inibaru.id – Ada banyak daerah yang memiliki nama menarik dan unik. Salah satunya adalah Kecamatan Bener di Purworejo. Jika diartikan, maknanya adalah ‘benar’ alias ‘nggak salah’. Memangnya, ada kebenaran apa yang terungkap di sana sampai-sampai akhirnya jadi nama daerah?
Kecamatan Bener berjarak kurang lebih 15 kilometer ke arah utara dari pusat kota Purworejo. Kecamatan yang terbagi menjadi 28 desa ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Per 2022 lalu, jumlah populasinya adalah 59.133 jiwa.
Salah satu desa di kecamatan ini bernama Desa Bener yang kemudian jadi ‘ibu kota’ kecamatan tersebut. Nah, sejarah terkait penamaan desa ini terkait dengan sebuah tokoh masyarakat pada masa penjajahan Belanda yang dikenal dengan nama Mbah Bener.
Kamu pasti tahu kan sejarah tentang serangan Sultan Agung ke Batavia pada 1628-1629? Karena masalah logistik dan adanya pengkhianatan, serangan itu gagal total. Meski begitu, masih ada sejumlah prajurit Mataram yang berhasil pulang. Salah satunya adalah Djojologo.
“Kalau menurut cerita rakyat sini, prajurit Mataram itu bernama Djojologo atau Jayeng Wilogo. Tapi, dia pulang dengan kondisi cedera dan sakit keras,” ungkap salah seorang warga bernama Muh Kavan, Selasa (8/10/2024).
Saat pemulihan, Djojologo dirawat oleh dua rekan sesama prajurit, yaitu Mbah Gledeg dan Mbah Menik. Ceritanya, selama sakit, Djojologo banyak merenungi perjalanan hidupnya yang kerap berhadapan dengan kekerasan. Dia memilih bertaubat dan memutuskan untuk tinggal di desa tempatnya dirawat sampai sembuh.
“Djogologo sampai mendalami ilmu agama dan semakin menjauhi hal-hal keduniawian. Dia juga mengajak anak istrinya pindah dari pusat Kesultanan Mataram demi tinggal di desa tersebut. Lambat laun, dia dikenal warga setempat sebagai orang yang kembali ke jalan yang benar. Ilmu pengetahuan dan kebijaksanaannya yang luas membuatnya kerap jadi tempat warga mengadu berbagai permasalahan atau sekadar minta pendapat. Akhirnya dia dikenal dengan nama Mbah Bener,” lanjut Muh Kavan.
Kepopuleran Mbah Bener kemudian menyebar ke wilayah-wilayah lain. Pada akhirnya, desa tempat Mbah Bener tinggal hingga akhir hayatnya dikenal sebagai Desa Bener. Makam Mbah Bener sampai sekarang masih bisa kita jumpai di Desa Bener dalam kondisi terawat.
Hm, ternyata nama Desa Bener atau Kecamatan Bener di Purworejo berasal dari sebuah tokoh dengan sejarah yang luar biasa. (Arie Widodo/E10)