Inibaru.id - Kalau kamu mampir ke Kebumen pagi-pagi, jangan kaget kalau melihat antrean panjang di sebuah lapak sederhana di pinggir Jalan KH Ahmad Dahlan, Pejagoan. Di sanalah, eksis lokasi Nasi Penggel Pak Melan, kuliner legendaris yang sudah jadi ikon sarapan masyarakat setempat.
Sekilas, nasi penggel mungkin tampak seperti nasi biasa. Tapi tunggu dulu, cara penyajiannya unik banget. Nasi ini dibentuk bulat-bulat sebesar bola pingpong, lalu disajikan di atas daun pisang berbentuk pincuk. Biasanya pembeli mengambil delapan sampai lima belas bulatan nasi, kemudian Pak Melan dengan cekatan menuangkan sayur lodeh gurih berisi gori (nangka muda), daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo di atasnya.
Sebagai pelengkap, ada lauk berupa kikil atau jeroan sapi yang dimasak dengan bumbu santan kuning. Di sampingnya, tempe mendoan hangat dan teh manis panas siap menemani suapan pertama yang menggoda.
Menariknya, nasi penggel ini ternyata punya sejarah panjang. Konon, makanan ini sudah ada sejak tahun 1948, saat warga Kebumen menyuplai makanan untuk para pejuang dan santri dari Angkatan Oemat Islam (AOI). Bentuknya yang bulat dibuat supaya mudah dibungkus dan dibagikan ke para pejuang. Jadi, bisa dibilang nasi penggel bukan sekadar kuliner, tapi juga simbol perjuangan masyarakat Kebumen di masa kemerdekaan.
Pak Melan sendiri adalah generasi ketiga dari keluarga penjual nasi penggel. Ia dikenal ramah dan cekatan melayani pembeli yang datang silih berganti. Menurutnya, cita rasa gurih nasi bulat ini datang dari minyak kelapa yang digunakan saat dia membentuknya. Nyatanya, rasa gurih alami itu langsung terasa begitu nasi menyentuh lidah, apalagi kalau dimakan dengan sendok daun pisang.
Tapi siap-siap, ya. Kalau kamu datang kesiangan, bisa-bisa kehabisan! Soalnya, warung ini cuma melayani pelanggan di hari selain Senin dan Jumat ini hanya buka dari pukul 05.30 sampai sekitar 08.00 pagi. Karena hari dan jam bukanya terbatas, yang rela antre demi sepincuk nasi penggel legendaris ini jadi banyak, deh.
Salah satu pengunjung, Yuliana Soebekti, menulis ulasan di Google pada April 2025 lalu; “favoritnya nasi penggel pakai koyor. Jangan lupa mendoannya, teh hangatnya juga seger banget buat penutup.”
Sementara itu pengulas di Google lainnya Adi Ristianto berkomentar, “Nasi penggel asli nih, enak banget dari segi rasa dan suasananya. Mesti sabar aja pas antre, gaes. Bangun pagi biar nggak kehabisan.”
Jadi, kalau kamu lagi di Kebumen dan mencari pengalaman sarapan yang otentik, jangan lewatkan Nasi Penggel Pak Melan. Bukan cuma soal rasa, tapi juga cerita panjang dan kehangatan tradisi yang tersaji di setiap bulatan nasinya bisa kamu cicipi. Yuk kapan kita cobain, Gez? (Arie Widodo/E07)
