Inibaru.id - Kalau kamu adalah pecinta kuliner mi yang sedang jalan-jalan ke Kota Magelang, ada satu tempat yang nggak boleh kamu lewatkan, yaitu warung Bakmi Pangsit Tjek Siang. Lokasinya memang terlihat sangat sederhana karena hanya berupa warung tenda kecil di Jalan Kalingga, Rejowinangun Utara. Tapi soal rasa, jangan anggap remeh. Warung ini sudah masuk level kuliner legendaris di Kota Magelang!
Warung ini sudah eksis sejak tahun 1950, lho! Yap, kamu nggak salah baca. Kuliner satu ini sudah bertahan lebih dari 70 tahun dan kini dikelola oleh generasi ketiga keluarga Tjek Siang, sang perintis.
Awalnya, Tjek Siang berjualan keliling dengan gerobak di sekitar kawasan Pecinan. Baru pada 1996, usaha ini diteruskan oleh anak-anaknya dan kini dijaga cucunya, Nilawati.
Uniknya, semua mi yang digunakan di warung ini dibuat sendiri dan harus habis dalam sehari. Nggak ada cerita mi sisa dipakai lagi besok. Proses pembuatan mi pun masih dilakukan manual tanpa bantuan mesin. Nggak heran kalau teksturnya terasa beda, lebih lembut, dan kenyal dari mi yang kamu cicipi di tempat lain.
“Banyak pelanggan yang bilang, tekstur mi-nya lembut banget, nggak seperti bakmi di tempat lain,” kata Nilawati sebagaimana dinukil dari Radarsemarang, Rabu (2/6/2021).
Dari segi rasa, mi pangsit di tempat ini cenderung manis dan ringan. Nggak ada aroma atau rasa tongcai khas yang biasanya muncul di bakmi Tionghoa. Tambahan topping ayam yang cukup royal serta pangsit rebus buatan sendiri jadi pelengkap yang bikin nagih. Yang bikin beda lagi, sayur pelengkapnya bukan sawi, tapi bayam. Unik, kan?
Menu yang ditawarkan pun cukup variatif. Ada bakmi pangsit kuah, bakmi ayam pangsit, kwetiau kering, dan tahu bakso kuah. Semuanya dibanderol dengan harga yang ramah di kantong, sekitar Rp15 ribuan saja. Buat pelengkapnya, tersedia pilihan minuman seperti es teh, es jeruk, sampai jeruk hangat.
Soal pelanggan, jangan ditanya. Dari anak-anak hingga orang tua, bahkan sampai lintas generasi, semua tetap setia makan di sini. Ada pelanggan yang sejak kecil diajak orang tuanya makan di sini, dan sekarang gantian mengajak anak-anaknya. Saking banyaknya pelanggan, warung ini bisa menghabiskan sekitar delapan kilogram mi setiap hari atau kurang lebih 100 porsi!
Salah seorang pelanggan, Maya Indra Purnamasari, menyebut meski tempatnya kecil, suasana warung Bakmi Pangsit Tjek Siang yang buka setiap hari dari pukul 10.00 sampai 17.00 WIB ini selalu hidup.
“Mie-nya enak, teksturnya kenyal dan unik, topping ayamnya banyak. Pake bayam juga, jadi beda tapi tetap enak,” ungkapnya.
Dengan semua keunikan dan kelezatannya, nggak berlebihan rasanya kalau Bakmi Pangsit Tjek Siang disebut sebagai salah satu ikon kuliner legendaris Magelang. Jadi, kapan kamu mampir ke sini, Gez? (Arie Widodo/E07)
