Inibaru.id – Kabar tentang PHK massal yang terjadi di sejumlah media nasional bikin Wahyu Nugroho sedikit teringat dengan nasibnya yang terkena nasib serupa pada akhir 2024 lalu. Di usia yang sudah melebihi 30 tahun, sampai pertengahan 2025 ini, dia pun masih belum menemukan pekerjaan tetap.
Kini, selain menjadi pengendara ojek online (ojol), Wahyu membantu istrinya membuat penganan yang bisa dipesan secara online. Dari kedua ‘pekerjaan’ inilah, keduanya terus berusaha menyambung hidup.
“Tentu saja pemasukan bulanan kita jadi nggak tentu. Tapi kita masih sedikit beruntung. Salah seorang sepupu jauh saya benar-benar kesulitan keuangan sampai harus menjual barang semenjak jadi korban PHK massal dari pabriknya,” tutur Wahyu pada Jumat (2/5/2025).
Wahyu dan sepupunya hanyalah beberapa dari jutaan orang yang kini kelimpungan mencari pekerjaan yang layak di Tanah Air. Nggak hanya mereka yang sudah masuk usia berpengalaman, fresh graduate SMA/SMK atau perguruan tinggi juga banyak yang belum punya pekerjaan.
Hal ini dibuktikan dengan laporan dari International Monetary Fund (IMF) 2024 lalu yang memastikan bahwa Indonesia jadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di ASEAN (negara-negara Asia Tenggara). Persentasenya cukup fantastis, yaitu 5,2 persen dari total lebih dari 270 juta penduduk Indonesia. Artinya, ada sekitar 13 jutaan orang di Indonesia yang berstatus pengangguran!

Jika dibandingkan dengan 2023, persentase ini memang turun dari 5,3 persen. Tapi, tetap saja, tingginya angka pengangguran di Tanah Air ini membuktikan kesulitan yang dialami Wahyu dan orang-orang yang senasib dengannya.
“Terkadang pas saya ngojol, kepikiran kok di jalanan banyak banget ya orang masih berlalu-lalang seperti nggak kerja. Apa memang yang senasib seperti saya, nggak punya pekerjaan tetap atau bahkan benar-benar menganggur ini memang sebanyak itu?” ungkap Wahyu.
Tingginya jumlah pengangguran di Indonesia kontras dengan angka pengangguran di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Filipina yang penduduknya 114,16 juta misalnya, persentase penganggurannya ada di angka 5,1 yang berarti jumlahnya nggak sampai 6 jutaan orang.
Di sisi lain, negara tetangga kita, Malaysia, hanya punya persentase pengangguran 3,5 persen dari 33,46 juta penduduk. Artinya, jumlah penganggurannya hanya di angka 1 jutaan penduduk. Di Vietnam juga hanya 2,1 persen dari 100,77 juta penduduk (sekitar 2 jutaan), dan di Thailand malah hanya di 1,1 persen dari 70,27 juta penduduk (nggak sampai 1 juta penduduk yang menganggur).
Cukup miris ya nasib masyarakat kita yang kesulitan cari kerja. Semoga saja keadaan ini bisa segera diatasi secepat mungkin. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)