Inibaru.id – Sejak pertengahan April 2025, rekan saya yang sedang belajar di University of Amsterdam, Ami, keheranan dengan kegiatan sejumlah tetangga apartemennya. Mereka mulai memasang isolasi dengan warna terang seperti kuning, merah, jingga, hijau, atau biru muda di trotoar di depan apartemen.
Isolasi tersebut dilekatkan di trotoar dengan bentuk kotak, jajar genjang, segitiga, atau bentuk apa pun yang sesuai dengan kesepakatan penghuni apartemen. Ukuran kotaknya antara 1-6 meter persegi.
“Aku akhirnya bertanya ke temanku, buat apaan sih nempelin isolasi dan bikin bentuk kotak di trotoar? Ternyata itu namanya personal sun spot dan nantinya dipakai warga apartemen ini untuk menikmati sinar matahari sepuasnya,” cerita Ami lewat pesan Instagram pada Kamis (1/5/2025).
Apa sih yang dimaksud dengan personal sun spot itu? Jadi begini, sejak 2013 lalu, pemerintah Kota Amsterdam menjalankan Personal Sun Spot Program kepada warganya. Isi programnya sederhana, yaitu mengizinkan siapa saja warga Amsterdam untuk membuat titik personal sendiri di depan atau samping apartemennya di mana mereka bisa menikmati sinar matahari sepuasnya.
Nah, untuk membuat titik personal itu, warga bisa memakai isolasi dan bahkan menyertakan inisial namanya sebagai penanda bahwa titik itu adalah milik mereka dan nggak bisa dipakai orang lain tanpa izinnya dari 1 Mei sampai 1 Oktober alias saat musim semi berangsur bergeser ke musim panas dan musim gugur dimulai.

Alasannya, warga Amsterdam nggak bisa mendapatkan kehangatan sinar matahari sepanjang waktu seperti orang Indonesia. Setelah musim dingin yang kelam dan berawan, suhu saat musim semi yang masih belum hangat bikin mereka ogah keluar rumah.
Nah, sejak 1 Mei sampai 1 Oktober, suhu udara mulai menghangat dan bikin warga pengin menikmati sinar matahari.
“Tapi kan kebanyakan warga tinggal di apartemen yang mentok cuma ada jendela doang, nggak ada balkon apalagi taman. Maka, dengan bikin personal sun spot sendiri, warga bisa berjemur di sana,” ungkap Ami.
Di personal sun spot itu, ada warga yang hanya menempatkan kursi pancing sebagai tempat menikmati sinar matahari sambil minum kopi atau teh. Ada yang bahkan sengaja memasang meja makan agar bisa makan bareng dengan keluarga atau tetangga.
Yang lebih ekstrem, ada yang sengaja menempatkan kolam kecil agar bisa sekalian berendam di bawah sinar matahari.
“Temanku juga sempat tanya ke aku mengapa aku nggak bikin spot sendiri juga. Aku jawab, kita orang Asia Tenggara takut jemur badan. Kalau pengin menikmati sinar matahari sih aku bisa ke taman,” pungkas Ami.
Hm, menarik juga ya tradisi personal sun spot di Amsterdam ini. Kalau ada kesempatan main ke sana, bisa nih bikin spot berjemur sendiri di sana. (Arie Widodo/E10)