Inibaru.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menetapkan Mpox alias cacar monyet sebagai wabah yang masuk darurat kesehatan global. Ini adalah untuk kali kedua WHO menetapkan status serupa pada penyakit ini setelah sebelumnya mencabut status darurat global pada Mei 2023.
Meski keputusan WHO ini didasari oleh meningkatnya kasus Mpox di negara-negara Afrika, khususnya di Kongo, bukan berarti kita di Indonesia nggak perlu mengkhawatirkannya. Pasalnya, berdasarkan data yang diungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per Sabtu (17/8/2024), sudah ada 88 kasus Mpox di Indonesia, lo.
Dari total kasus Mpox yang terkonfirmasi sejak 2022 tersebut, 59 di antara ditemukan di Jakarta. Selain itu, ada 13 kasus di Jawa Barat, 9 di Banten, 3 di Jawa Timur, 3 di DIY, dan 1 di Kepulauan Riau. Memang, dari 88 kasus tersebut, 87 di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Tapi, tetap saja kita perlu waspada karena artinya penyakit ini bukan hal baru di Indonesia.
Buat informasi saja nih, ada dua jenis virus yang jadi penyebab Mpox, yaitu Clade 1 yang sekarang bikin kasus Mpox di Afrika meningkat. Subclade 1 dari virus ini bahkan punya case fertility rate (CFR) alias kemungkinan bisa bikin penderitanya meninggal paling tinggi dari jenis clade lainnya. Nah, yang menyebar di Indonesia adalah Clade II dengan CFR yang cenderung rendah.
“Clade 1 memang CFR-nya jauh lebih rendah dari Clade II. Penularannya juga bisa karena kontak erat, nggak selalu karena kontak seksual,” jelas Dr dr Prasetya Mawardi, SPKK(K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Senin (19/8).
Meski begitu, karena gejala dari penyakit ini cukup mengerikan, kita nggak boleh menyepelekannya dan wajib mewaspadai penularan Mpox.
Asal kamu tahu, Mpox bisa menular dari hewan ataupun manusia yang sudah terinfeksi sebelumnya. Sebagai contoh, tikus atau monyet bisa menularkannya ke kita. Bahkan, jika kita makan daging yang nggak dimasak sampai matang dan daging tersebut sudah terinfeksi virus Mpox, juga bisa tertular.
Baca Juga:
Candi Sukuh, Kisah Garuda, dan Inspirasi di Balik 'The Guardian of Nusantara' karya Alffy RevDi sisi lain, penularan antar-manusia bisa terjadi melalui kontak tatap muka, mulut ke mulut, mulut ke kulit, serta yang paling sering terjadi, kontak seksual. Bahkan, meski kasusnya nggak banyak, jika kita menyentuh benda-benda seperti pakaian yang sudah terkontaminasi, juga bisa tertular, lo. Ibu hamil juga bisa menularkan ke janinnya. Makanya, sebisa mungkin kita pandai-pandai menjaga diri agar nggak tertular.
“Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadan dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Jaga juga aktivitas seksualnya dengan nggak gonta-ganti pasangan dan nggak melakukan perilaku seks sesama jenis,” saran Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Yudhi Pramono.
Sudah tahu kan bagaimana cara penularan Mpox. Yuk sama-sama kita mencegahnya. (Arie Widodo/E10)