BerandaHits
Kamis, 18 Des 2025 19:41

Nasib Satwa Liar Kita; Habitat Hilang, Pemburu Menghadang!

Nasib Satwa Liar Kita; Habitat Hilang, Pemburu Menghadang!

Tarsius, salah satu hewan langka Indonesia. (iStockphoto)

Di tengah ancaman deforestasi akibat ekspansi sawit dan proyek strategis, mereka juga harus menghadapi jaringan perdagangan ilegal yang licin. Meski UU Konservasi terbaru sudah disahkan, nyatanya penegakan hukum di lapangan masih sering "diskon" hukuman.

Inibaru.id – Bayangin kalau rumah kamu dihancurkan pelan-pelan, terus di saat yang sama ada orang yang mengincar nyawa kamu. Rasanya sesak banget, kan? Nah, itulah gambaran kondisi satwa liar di Indonesia saat ini. Mereka terjepit di antara hutan yang makin gundul dan ancaman perdagangan ilegal yang nggak ada habisnya.

Dalam sebuah webinar baru-baru ini, Vania Erlangga dari Garda Animalia mengungkapkan fakta yang bikin miris: kawasan konservasi yang harusnya jadi "benteng terakhir" ternyata jauh dari kata aman.

"Tekanannya datang dari dua arah sekaligus. Habitatnya menjepit (karena deforestasi), dan satwanya sendiri terus diambil," curhat Vania. Duh, sedih banget ya, Gez!

UU Baru, Implementasi Masih Lembek

Perburuan dan perdagangan hewan yang dilindungi masih marak terjadi. (Mongabay)
Perburuan dan perdagangan hewan yang dilindungi masih marak terjadi. (Mongabay)

Sebenarnya, pemerintah sudah mengeluarkan UU No. 32 Tahun 2024 sebagai pengganti aturan lama yang sudah jadul. Aturan baru ini harusnya lebih galak karena sudah menganggap perdagangan satwa sebagai kejahatan terorganisasi dan mengancam pelaku dengan hukuman yang lebih berat.

Tapi praktiknya? Ternyata belum merata di lapangan. Vania mencontohkan kasus di Surabaya, di mana pengangkut burung dilindungi asal Papua cuma divonis 4 bulan penjara. Padahal kalau merujuk aturan baru, minimalnya itu 3 tahun! Sepertinya sistem peradilan kita masih dalam masa transisi nih buat benar-benar "galak" sama penjahat lingkungan.

Hingga Oktober 2025, tercatat ada 90 kasus yang masuk meja hijau dengan rata-rata vonis penjara sekitar 34 bulan. Masih jauh dari kata maksimal, ya?

Deforestasi: Saat Hutan Kalah sama Sawit dan PSN

Bukan cuma pemburu yang jadi soal. Data dari Forest Watch Indonesia (FWI) menunjukkan kalau hutan kita hilang dalam skala yang bikin geleng-geleng kepala. Bayangkan, dari tahun 2017 sampai 2023, total hutan yang gundul di luar kawasan konservasi mencapai 3,4 juta hektar!

Apa pemicunya?

- Proyek Strategis Nasional (PSN): Terkadang bisa "nabrak" tata ruang wilayah karena payung hukum UU Cipta Kerja.

- Ekspansi Sawit: Ada 8 perusahaan yang ketahuan punya lahan sawit tumpang tindih di dalam kawasan konservasi atau hutan lindung.

Padahal, hutan itu rumah bagi ribuan spesies. Kalau rumahnya hilang, mau lari ke mana lagi mereka? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved