Inbaru.id – Pertandingan akbar melawan juara Piala Dunia 2022 sekaligus peringkat 1 dunia berakhir sudah. Timnas Indonesia memang kalah 0-2 dari Argentina. Tapi, permainan timnas yang terlihat nggak takut untuk terus berduel membuat banyak pihak memberikan pujian.
Secara statistik, Timnas memang kalah segalanya. Ball possession Timnas hanya 23 persen. Total tembakan di antara kedua tim juga jomplang, yaitu 5 tembakan dibandingkan dengan 19 tembakan. Tapi, bukan berarti Timnas nggak punya peluang.
Di akhir babak pertama, Ivar Jenner sukses bikin kiper Argentina Emi Martinez jatuh bangun menghalau tembakannya. Pertahanan Argentina juga dibikin kalang kabut setiap kali Pratama Arhan melakukan lemparan ke dalam jarak jauh. Ditambah dengan disiplinnya sektor pertahanan, penonton di stadion pun bertepuk tangan dengan perjuangan para pemain usai peluit panjang dibunyikan.
Hal lain yang juga jadi sorotan banyak pihak adalah banyaknya pemain berusia muda yang dimainkan pada pertandingan ini. Rizky Ridho dan sang kapten Asnawi Mangkualam masih berusia 23 tahun, Ernando Ari dan Pratama Arhan masih 21 tahun. Belum lagi usia Elkan Baggot, Marcelino Ferdinan, Ivar Jenner, dan Rafael Struick belum ada yang melebihi 20 tahun. Pengalaman bertanding melawan juara dunia di usia semuda itu tentu akan menambah rasa percaya diri mereka.
“Apresiasi untuk Marselino yang percaya diri memainkan bola, berani. Juga Asnawi yang tanpa ragu berjibaku. Btw, Arhan juga cukup baik dengan perannya. Secara umum semuanya bermain disiplin. Respek untuk segala daya upayanya,” tulis wartawan olah raga senior Ilhamzada di akun Twitternya @ilhamzada, Senin (19/6/2023).
Para pemain muda ini pun dianggap sudah siap mengemban tugas yang nggak kalah berat pada turnamen Piala Asia 2023 yang akan digelar di Qatar pada 12 Januari – 10 Februari 2024 mendatang. Soalnya, musuh Timnas di Grup D pada kompetisi tersebut bukan kelas teri. Jepang langganan Piala Dunia, Iraq masih berstatus tim kuat dari Timur Tengah, sementara Vietnam nggak bisa disepelekan.
Masih ada kemungkinan Timnas nggak mendapatkan hasil positif karena di atas kertas lawan-lawan tersebut sulit ditaklukkan. Tapi, asalkan mau menunjukkan sikap nggak mau kalah dan terus berani berduel sebagaimana saat melawan Argentina, semua masih mungkin terjadi, termasuk lolos ke fase gugur untuk kali pertama dalam sejarah.
Selain itu, berkat pertandingan melawan Argentina pulalah, sejumlah kelemahan Timnas terkuak seperti kurangnya penyerang berkualitas, pergerakan tanpa bola yang masih kurang baik, hingga kesulitan menerapkan game play yang tepat. Semoga saja, di waktu yang tinggal tersisa sekitar enam bulan ini, kelemahan-kelemahan itu bisa segera diperbaiki.
Kalau menurutmu, dengan permainan yang ditunjukkan saat melawan Argentina semalam, apakah Timnas bakal bisa berbicara banyak di Piala Asia 2023 nanti, Millens? (Arie Widodo/E10)
