Inibaru.id – Sebagai manusia yang berkutat dengan berbagai kesibukan, stres bisa saja melanda. Stres merupakan reaksi tubuh ketika menghadapi tekanan atau ancaman. Ketika kamu stres, tubuhmu bakal mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin.
"Kondisi ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, frekuensi pernapasan lebih cepat, dan tekanan darah meningkat. Stres berlebihan dapat menyebabkan seseorang kesulitan dalam tidur (insomnia), sakit kepala, gelisah, cemas berlebihan, dan tidak dapat berpikir dengan tenang. Jika stres tidak segera diatasi, maka akan mengakibatkan respon negatif pada tubuh," kata Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhamadiyah (UM) Surabaya Ira Purnamasari, dilansir dari laman UM Surabaya, Sabtu (20/1/2024).
Yang harus diwaspadai, kata Ira, stres berlebihan bisa memicu diabetes. Kamu nggak bisa meremehkan penyakit yang dijuluki silent killer ini. Pasalnya, diabetes mampu menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh, termasuk mata.
Pertanyaannya, bagaimana caranya stres bisa memicu diabetes? Hal ini karena tubuh memproduksi adrenalin secara berlebihan. Akibatnya, cadangan glikogen dalam hati berubah menjadi glukosa. Nah, glukosa ini menuju aliran darah sehingga meningkatkan kadar gula dalam darah.
"Dalam kondisi stres, biasanya seseorang akan lebih sering makan, karena hormon kortisol dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk mengkonsumsi makanan. Hal ini menyebabkan seseorang terkena diabetes akibat kurangnya kemampuan dalam mengontrol diri," ungkap dia.
Fungsi Pankreas Terganggu
Masih menurut Ira, stres yang berlebihan juga mengakibatkan gangguan pada pankreas, Millens. Tempat memecah glukosa ini jadi nggak optimal untuk menghasilkan insulin. Kekurangan insulin inilah yang menyebabkan tubuh kesulitan mengendalikan gula darah.
Kamu harus segera memeriksakan diri jika sering has, sering kencing, dan sering lapar. Jangan sampai gejala ini menimbulkan komplikasi seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan mata (retinopati), kerusakan saraf (neuropati), kerusakan ginjal, hingga disfungsi seksual.
Baca Juga:
Kucing Bisa Mengidap DiabetesSebenarnya, hubungan antara stres dan diabetes sudah sejak abad ke-17 dikemukakan, melansir Tempo (15/12/2022). Frans Pouwer dalam penelitiannya tahun 2010 di University Amsterdam menyebutkan, stresor terkait dengan peningkatan risiko diabetes mencakup amarah, tekanan emosi, masalah tidur, pengalaman traumatis, hingga stres akibat pekerjaan.
Karena itu, ada baiknya kamu memikirkan baik-baik caramu menghilangkan stres. Hindari mengonsumsi kopi dan minuman tinggi gula, terlambat makan, makan berlebihan saat malam hari, mengonsumsi junkfood, dan konsumsi alkohol. Satu lagi, menghabiskan banyak waktu untuk screen time juga bisa memperparah stres, lo.
"Agar tetap sehat, penting bagi kita untuk dapat mengatasi stres sesegera mungkin. Banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk mengelola stres, salah satunya dengan teknik relaksasi, bercerita atau curhat berbagi cerita dengan orang yang dipercaya, meningkatkan nilai spiritual, melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga, tidur yang cukup, makan teratur dengan gizi seimbang," pungkas Ira.
Hayo, siapa yang suka ngemil manis sambil scrolling media sosial ketika stres? Mulai sekarang jangan lakukan ya! (Siti Zumrokhatun/E10)