inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?
Senin, 14 Apr 2025 16:37
Bagikan:
Apa yang harus dilakukan ketika masalah pribadi mempengaruhi mood kerja? (Forbes)

Apa yang harus dilakukan ketika masalah pribadi mempengaruhi mood kerja? (Forbes)

Masalah pribadi yang berat bisa ikut terbawa ke tempat kerja, memengaruhi mood dan performa. Saat hal ini terjadi, penting untuk mempertimbangkan apakah perlu tetap bekerja atau sejenak beristirahat demi menjaga profesionalitas dan kesehatan mental.

Inibaru.id - Setiap orang tentu pernah menghadapi masa-masa sulit dalam hidupnya. Entah itu masalah keluarga, hubungan, keuangan, atau hal-hal personal lain yang menguras pikiran dan emosi.

Nggak jarang, beban tersebut terbawa hingga ke tempat kerja. Mood menurun, konsentrasi terganggu, hingga sulit bersikap profesional saat menghadapi klien atau rekan kerja. Lalu, pertanyaannya: haruskah kita tetap memaksakan diri bekerja, atau justru sebaiknya pulang dan mengambil waktu untuk istirahat?

Nggak ada jawaban tunggal untuk semua situasi, karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi tekanan. Namun, penting untuk mengenali batas kemampuan diri sendiri. Jika kita merasa masalah pribadi hanya sedikit mengganggu dan masih bisa dikendalikan, mungkin bekerja bisa menjadi distraksi positif. Pekerjaan bisa membantu mengalihkan fokus sejenak dari persoalan yang sedang dihadapi.

Namun, jika kondisi mental dan emosional sudah sangat memengaruhi perilaku dan performa kerja misalnya jadi mudah marah, sulit menyimak, atau bahkan membuat keputusan yang tergesa maka saatnya mempertimbangkan untuk beristirahat.

Memaksakan diri bekerja dalam kondisi seperti itu nggak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga berisiko mengganggu suasana kerja, merusak hubungan profesional, bahkan bisa menurunkan kualitas pelayanan kepada klien.

Ada baiknya kamu berkomunikasi dengan pimpinan untuk menenangkan diri sebelum menghadapi klien. (via Eduhub)
Ada baiknya kamu berkomunikasi dengan pimpinan untuk menenangkan diri sebelum menghadapi klien. (via Eduhub)

Mengambil cuti sehari atau setengah hari untuk menenangkan diri bukanlah tanda kelemahan, tapi bentuk tanggung jawab. Kesehatan mental adalah bagian dari profesionalisme. Seperti tubuh yang butuh istirahat saat sakit, pikiran pun demikian.

Jika memungkinkan, komunikasikan dengan atasan atau rekan kerja secara terbuka, secukupnya, tanpa perlu membuka detail masalah. Kalimat sederhana seperti, “Saya sedang menghadapi situasi pribadi yang butuh perhatian, dan saya khawatir tidak bisa bekerja secara optimal hari ini,” bisa menunjukkan bahwa kita tetap bertanggung jawab atas pekerjaan, sekaligus peduli pada kualitas kerja yang ingin diberikan.

Ingat, kita bukan robot. Memberi ruang bagi diri sendiri untuk bernapas bisa menjadi langkah awal untuk kembali bekerja dengan lebih jernih, tenang, dan produktif.

Kalau kamu bakal tetap kerja atau izin pulang nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved