inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
BPS: Jumlah Pekerja Rasa Pengangguran di Jawa Tengah Meningkat
Selasa, 8 Apr 2025 13:54
Penulis:
Bagikan:
Ilustrasi: Jumlah pekerja rasa pengangguran di Jawa Tengah meningkat. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Ilustrasi: Jumlah pekerja rasa pengangguran di Jawa Tengah meningkat. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Di tengah tingginya kasus PHK dan susahnya mencari kerja, banyak orang yang berstatus pekerja rasa pengangguran di Jawa Tengah. Seperti apa ya kesibukan mereka?

Inibaru.id – Sudah lebih dari 2 tahun Purnomo bekerja sebagai seorang freelancer di sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Ibu Kota. Tapi, karena menerapkan sistem work from home (WFH), dia bisa menyelesaikan pekerjaannya di mana pun dia berada, asalkan ada laptop dan internet. Masalahnya, statusnya sebagai seorang pekerja lepas membuatnya jadi berstatus pekerja rasa pengangguran.

Maklum, dalam sehari, dia bisa menyelesaikan pekerjaannya kurang dari 5 jam. Gaji bulanan yang dia dapat juga nggak sampai upah minimum Kabupaten Pemalang meski kantor pusatnya ada di Jakarta. Makanya, dia sampai memilih untuk jadi tukang ojek daring (ojol) untuk menambah pemasukan bulanannya.

“Kalau nggak ngojol ya kurang. Kan sekarang ada anak dan istri juga yang harus saya hidupi. Makanya, saya berusaha banget mencukupinya meski harus double job,” ucap laki-laki berusia 35 tahun yang merupakan lulusan jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dari kampus negeri mentereng di Kota Semarang tersebut, Senin (7/4/2025).

Nah, status yang dimiliki Purnomo, yaitu pekerja rasa pengangguran, nggak hanya dirasakan dia seorang. Realitanya, jumlah orang yang memiliki status ini terus bertambah dalam beberapa tahun belakangan.

Ilustrasi: Semakin banyak pekerja WFH dan berstatus freelancer. (Unsplash/Brooke Cagle)
Ilustrasi: Semakin banyak pekerja WFH dan berstatus freelancer. (Unsplash/Brooke Cagle)

Kalau kita menilik informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), ‘pekerja rasa pengangguran’ adalah sebuah indikator ketenagakerjaan yang bermakna seseorang bekerja kurang dari 35 jam seminggu. Mereka juga perlu melakukan pekerjaan tambahan untuk menambah pemasukannya setidaknya demi mencapai angka upah minimum kota atau kabupaten tempat mereka tinggal. Mirip-mirip dengan Purnomo yang punya pekerjaan tetap dengan jam kerja kurang dari 5 jam selama 6 hari kerja, bukan?

Di Jawa Tengah, persentase rata-rata kenaikan jumlah pekerja rasa pengangguran ini ada di angka 3,15 persen dalam setahun. Kebanyakan terjadi di daerah-daerah seperti Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Grobogan, Banjarnegara, Purbalingga, Kudus, Pati, Jepara, Temanggung, dan Kota Salatiga.

Khusus untuk Kabupaten Semarang, jumlahnya naik dari 52,47 persen jadi 75,94 persen dari total angkatan kerja di sana. Banyak banget ya?

Di tengah gempuran PHK di berbagai kota, sulitnya membuka usaha, dan lesunya daya beli masyarakat, bukan hal aneh melihat banyak orang memilih mengambil pekerjaan ganda demi memastikan pemasukan bulanannya aman. Kalau kamu sendiri, apakah juga mengalami nasib seperti Purnomo, yaitu menjadi ‘pekerja rasa pengangguran’, juga, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved