Inibaru.id – Meski nggak setiap hari, Adib sering membeli segelas es matcha latte di sebuah penjual kopi gerobak dekat dengan kantornya. Baginya, minuman dengan rasa manis menyegarkan ini bisa bikin mata segera melek untuk bekerja.
Tapi, setelah meminumnya pada suatu pagi, Adib tiba-tiba terpikir tentang beda matcha dan green tea. Maklum, keduanya punya basis warna yang nggak jauh beda.
"Dulu sebelum booming matcha, green tea juga laris kan? Jadi kepikiran, sebenarnya dua hal ini beda atau sama saja, ya?" tanyanya pada Selasa (11/11/2025).
Tapi, sebenarnya apakah memang matcha dan green tea beda? Nah, berikut adalah penjelasannya:
Beda dari Cara Menanamnya
Kalau kamu kira matcha dan green tea itu cuma beda nama, siap-siap kaget. Keduanya memang sama-sama berasal dari tanaman Camellia sinensis, tapi cara menanam dan mengolahnya benar-benar beda, lo.
Menurut Dase Hunaefi, peneliti sekaligus dosen di IPB, daun teh untuk matcha ditanam dengan sistem shading alias peneduhan. Jadi, tanaman teh ditutup dengan jerami atau bahan pelindung lainnya agar tidak kena sinar matahari langsung. Tujuannya biar rasa pahit daun teh berkurang dan muncul cita rasa khas seperti rumput laut.
Sementara itu, green tea justru dibiarkan tumbuh di bawah sinar matahari penuh. Hasilnya, kandungan polifenol (senyawa antioksidan alami) lebih tinggi, tapi rasanya jadi sedikit lebih pahit dibanding matcha. Nah, dari sini aja udah kelihatan, kan, kalau dua teh ini punya karakter yang beda sejak masih di kebun?
Matcha Diminum Bareng Daunnya, Green Tea Nggak
Nah, perbedaan paling gampang dikenali adalah bentuk akhirnya. Matcha digiling jadi bubuk super halus, sedangkan green tea biasanya masih berupa daun kering yang diseduh.
Artinya, waktu kamu minum matcha, kamu sebenarnya mengonsumsi seluruh bagian daun teh. Karena itu, kandungan nutrisi dan antioksidannya bisa lebih tinggi. Sementara pada green tea, kamu cuma minum air seduhannya aja, jadi senyawa aktifnya nggak semuanya ikut larut.
Proses pembuatan matcha juga lebih ribet, lo. Daun teh harus disortir, biar tangkai dan urat-uratnya benar-benar terbuang, baru digiling perlahan pakai batu khusus. Hasilnya? Bubuk halus berwarna hijau terang yang siap jadi minuman, dari matcha latte sampai es krim matcha favoritmu.
Rasa dan Aroma yang Nggak Sama
Kalau kamu bandingkan langsung, matcha punya rasa lebih “berat” dan creamy dengan sensasi gurih alias umami yang kuat. Sedangkan green tea rasanya lebih ringan dan segar. Perbedaan ini muncul karena proses peneduhan tadi memengaruhi kandungan asam amino di daun teh.
Aromanya juga beda, lo. Matcha cenderung punya aroma seperti rumput laut, sedangkan teh hijau terasa lebih floral dan earthy. Buat pencinta teh sejati, perbedaan ini terasa banget begitu tegukan pertama masuk ke mulut.
Mana yang Lebih Sehat?
Secara umum, dua-duanya punya manfaat bagus buat tubuh. Tapi karena matcha berbentuk bubuk, kandungan antioksidannya cenderung lebih tinggi. Dase menjelaskan, “Kalau dihitung per gram daun teh, kandungannya sebanding. Tapi karena matcha dikonsumsi utuh, senyawa aktifnya lebih banyak terserap tubuh," ucapnya sebagaimana dinukil dari Ohayojapan, Senin (10/11/2025).
Cuma, jangan tertipu! Efek sehatnya bisa berkurang kalau kamu menambahkan terlalu banyak gula atau susu kental manis ke dalam minuman matcha latte. Jadi, kalau mau benar-benar merasakan manfaatnya, sebaiknya nikmati matcha atau green tea tanpa tambahan pemanis berlebih.
Jadi, meski terlihat mirip, matcha dan green tea ternyata punya “kepribadian” berbeda, ya. Matcha lebih lembut, creamy, dan kaya nutrisi, sementara green tea menawarkan rasa yang segar dan pahit ringan. Dua-duanya sama-sama nikmat, tergantung kamu suka sensasi teh yang seperti apa.
Nah, kamu sendiri tim mana nih, lebih suka matcha latte kekinian atau green tea klasik yang menenangkan, Gez? (Arie Widodo/E07)
