inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Menguak Asal Nama Cepu di Kabupaten Blora
Senin, 30 Des 2024 09:33
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Kecamatan Cepu di Kabupaten Blora. (Google Street View)

Kecamatan Cepu di Kabupaten Blora. (Google Street View)

Konon, nama Kecamatan Cepu terkait dengan paha, lo. Seperti apa ya ceritanya?

Inibaru.id – Nggak banyak wilayah sekelas kecamatan di Indonesia yang namanya populer hingga ke seluruh negeri. Bisa jadi, selain Ambarawa di Kabupaten Semarang dan Singosari di Malang, Cepu di Kabupaten Blora jadi kecamatan lain yang menyandang predikat tersebut.

Jika dua kecamatan sebelumnya populer karena kerap disebut dalam buku sejarah, Cepu justru populer karena jadi lokasi penambangan minyak dan gas bumi. Tempat penambangan tersebut dikenal sebagai Blok Cepu, Millens.

Tapi, kamu pernah nggak terpikir dari mana sih asal nama Cepu? Yang pasti, nama ini nggak terkait dengan istilah Bahasa Indonesia "cepu" yang bermakna "melaporkan", yak. Kabarnya sih, ada beberapa versi penamaan kecamatan dengan luas wilayah 48,97 kilometer persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 76 ribu jiwa tersebut. Berikut adalah penjelasannya.

Versi pertama adalah saat Arya Penangsang (lahir pada 1505) ikut dalam pertempuran antara prajurit Jipang dan Pajang di pinggiran Bengawan Solo. Kabarnya, dalam pertempuran tersebut, terdapat seorang prajurit yang pahanya tertancap tombak. Dalam Bahasa Jawa, kata tertancap adalah nancep, sementara paha adalah pupu. Kombinasi keduanya kemudian jadi penamaan lokasi pertempuran tersebut, yaitu Cepu.

Blok Cepu di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. (Suarabanyuurip/Surko Nugroho)
Blok Cepu di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. (Suarabanyuurip/Surko Nugroho)

Versi kedua diungkap oleh situs Kemendikbud, Millens. Kisahnya sama-sama saat Kerajaan Pajang masih eksis. Tapi, yang terlibat dalam sejarah penamaan Cepu adalah tiga kakak beradik, yakni Pangeran Benawa, Giri Kusuma, dan Giri Jati.

Kabarnya, Pangeran Benawa nggak memerintah dengan baik dan kerap membuat kebijakan yang membebani warganya. Kedua adiknya nggak sepakat dengan hal tersebut dan memberikan kritik tajam. Sayangnya, kritik tersebut nggak didengar dan akhirnya Pangeran Giri Kusuma dan Pangean Giri Jati yang sudah jengah memutuskan untuk melancarkan pemberontakan.

Pertarungan pun terjadi di tepi Bengawan Solo. Pasukan Pangeran Benawa ditaklukkan dan Pangeran Benawa sendiri jatuh ke dalam lumpur sampai-sampai kakinya terjebak hingga ke atas paha. Dia pun nggak bisa bergerak dan menyerah. Setelah diampuni, Pangeran Benawa berjanji akan mendengarkan kritik adik-adiknya dan membuat kebijakan yang jauh lebih memihak masyarakat.

Nah, lokasi Pangeran Benawa terbenam di lumpur sampai ke atas paha ini lah yang menginspirasi kemunculan dua kata "nancep" dan "pupu" yang kemudian jadi Cepu.

Menarik juga ya asal mula penamaan Cepu. Kamu pernah main ke daerah kaya minyak ini, Millens? (Arie Widodo/E10)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved