Inibaru.id – Jika kita menilik sejarah, Majapahit runtuh pada 1527, nggak lama setelah Kesultanan Demak bangkit dan menguasai sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Raja terakhirnya adalah Girindrawardhana Dyah Ranawijaya atau juga yang dikenal dengan sebutan Bhre Keling.
Meski begitu, jika kita menilik Babad Tanah Jawi dan Wewahaning Serat Pararaton, disebutkan pula bahwa raja terakhir Majapahit adalah Prabu Brawijaya V. Nah, kisah-kisah tentang Prabu Brawijaya V inilah yang disebut sebagai babak keruntuhan Majapahit.
Nggak hanya dalam bentuk karya sastra, cerita tentang Prabu Brawijaya juga muncul dalam bentuk beberapa tempat yang dikeramatkan warga. Selain Pantai Ngobaran di Gunungkidul dan Gunung Lawu, ada lokasi lain yang disebut-sebut pernah disinggahi Prabu Brawijaya V pada masa-masa akhir Majapahit, yaitu Alas Ketonggo yang ada di Ngawi, Jawa Timur.
Hutan yang juga dikenal dengan nama lain Alas Srigati ini bisa kamu temukan di Desa Babadan, Kecamatan Paron. Konon, sebelum terus mengasingkan diri ke Gunung Lawu usai Majapahit runtuh, Prabu Brawijaya melepas semua benda dan atribut yang terkait dengan statusnya sebagai raja di tempat tersebut.
“Sejumlah ageman (pusaka) hingga rasukan yang sebelumnya melekat di tubuh Prabu Brawijaya V konon dilepas di Alas Ketonggo ini,” ucap Arif Sunardianto, salah seorang praktisi spiritual di Alas Ketonggo sebagaimana dinukil dari Espos, Minggu (14/7/2024).

Kalau kamu mampir ke sana, bakal menemukan Petilasan Palenggahan Agung Srigati yang ditemukan pada 1963. Di tempat itu, selain menemukan punden, terdapat sejumlah benda-benda yang diyakini sebagai peninggalan Prabu Brawijaya V seperti payung kerajaan, tombak, serta payung mahkota, Millens.
Di Alas Ketonggo juga terdapat Kali Tempur Sedalem. Di aliran sungai itulah, konon Prabu Brawijaya mandi sebelum memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Gunung Lawu.
“Sekarang banyak peziarah datang untuk mandi atau berendam di Kali Tempur Sedalem pada malam satu Sura,” lanjut Arif.
Terdapat pula Petilasan Watu Dakon yang berupa bebatuan yang mirip dengan alat permainan tradisional dakon. Petilasan ini diyakini jadi lokasi persinggahan para selir Prabu Brawijaya V. Selain itu, ada juga Punden Kori Gapit yang jadi tempat persinggahan para prajuritnya.
Terkait dengan apakah cerita-cerita ini benar atau nggak, memang masih perlu studi yang lebih mendalam. Yang pasti, hingga sekarang, Alas Ketonggo rutin didatangi peziarah dari berbagai daerah. Kamu sendiri, tertarik untuk melihatnya secara langsung, Millens? (Arie Widodo/E05)