Inibaru.id - Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas membeli barang seringkali dianggap sepele. Namun, dalam Bahasa Jawa, terdapat berbagai istilah untuk menggambarkan kegiatan membeli yang bervariasi, tergantung pada jenis barang yang dibeli dan cara membelinya.
Kata "tuku" atau "tumbas" memang sering digunakan untuk merujuk pada membeli dalam Bahasa Jawa, masih banyak istilah lain yang lebih spesifik. Berikut ini adalah lima istilah membeli dalam Bahasa Jawa yang unik banget jika kamu gunakan.
1. Nempur untuk Membeli Beras
Salah satu istilah unik dalam Bahasa Jawa adalah "nempur", yang merujuk pada kegiatan membeli beras. Kata ini tidak bisa digunakan untuk membeli barang lainnya alias hanya untuk beras.
Asal-usul kata "nempur" diduga berasal dari kata Bahasa Jawa yang sudah lama nggak digunakan, yaitu tumpur yang artinya mengambil beras dari lumbung. Keberadaan istilah spesifik ini menggambarkan betapa pentingnya beras dalam kehidupan masyarakat Jawa, sehingga ada istilah khusus untuk membeli beras.
2. Nebas untuk Membeli Hasil Panen
Istilah "nebas" digunakan ketika seseorang membeli hasil panen seperti padi, buah-buahan, atau hasil pertanian lainnya. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan pembelian dalam jumlah besar atau borongan.
Misalnya, ketika seorang pedagang membeli semua buah rambutan dari satu pohon yang berbuah lebat milik seseorang, kegiatan ini disebut sebagai "nebas". Nebas seringkali melibatkan transaksi dalam jumlah yang cukup besar dan dapat dilakukan dengan harga yang lebih tinggi karena pembeliannya dalam jumlah banyak sekaligus.
3. Nempil, Istilah Membeli dalam Jumlah Sedikit
Berbeda dengan "nebas" yang melibatkan pembelian dalam jumlah banyak, "nempil" merujuk pada pembelian barang dalam jumlah sedikit. Istilah ini sering digunakan dalam konteks sehari-hari, seperti ketika seseorang membeli sedikit kacang tanah, sayur, atau bumbu dapur.
Contohnya, jika seseorang ingin membeli seperempat kilogram kacang tanah, maka ia bisa mengatakan, “aku nempil kacang tanah setengah kilo.” Kegiatan ini lebih bersifat praktis dan tidak melibatkan transaksi besar.
4. Nggenteni, Istilah Membeli Barang Preloved
Seiring dengan tren belanja barang bekas atau preloved, Bahasa Jawa juga memiliki istilah yang unik untuk menggambarkan kegiatan ini, yaitu "nggenteni". Istilah ini merujuk pada pembelian barang yang sudah digunakan atau dibeli oleh orang lain sebelumnya.
Misalnya, ketika seseorang membeli seragam sekolah dari tetangganya yang ternyata nggak muat, kegiatan ini disebut "nggenteni". Selain baju, sepatu, atau barang-barang lainnya yang masih layak pakai juga bisa dibeli dengan memakai istilah ini.
5. Mipik, Istilah untuk Memborong Barang dalam Jumlah Banyak
Terakhir, ada istilah "mipik", yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan membeli barang dalam jumlah yang sangat banyak, atau memborong. Biasanya, "mipik" digunakan saat seseorang membeli barang-barang seperti pakaian, sepatu, atau perabotan rumah tangga dalam jumlah besar untuk keperluan usaha.
Dari istilah-istilah membeli dalam Bahasa Jawa yang sudah kita bahas ini, mana nih yang paling sering kamu pakai, Gez? (Arie Widodo/E07)
