Inibaru.id - Kesehatan baru bernilai ketika kita pontang-panting berjuang mengobati penyakit. Saat sehat, kita justru lalai menjaganya. Kalau kamu juga mengalaminya, berarti konsep kesehatanmu keliru.
Itu pula yang disampaikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Dia menekankan bahwa konsep kesehatan yang benar adalah menjaga orang tetap sehat daripada hanya mengobati orang yang sudah sakit.
Pernyataan ini disampaikan dalam kuliah umum di Gedung A Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada Sabtu (11/11).
"Yang menarik buat saya adalah to promote healthy life and well being tidak ada kata-kata to cure people. Menjaga orang tetap sehat dan sejahtera, jadi tidak ada kata-kata mengobati orang sakit,” ujar Menkes Budi.
Menurutnya, konsep kesehatan yang benar adalah mencegah penyakit dan menjaga orang tetap sehat.
Nah untuk mewujudkan konsep ini, Menkes Budi memimpin inisiasi 6 pilar transformasi kesehatan, salah satunya adalah transformasi layanan primer. Revitalisasi Puskesmas, Posyandu, dan Puskesmas pembantu (Pustu) menjadi fokus dalam transformasi ini. Menkes Budi menjelaskan bahwa ini telah diakomodasi dalam undang-undang kesehatan baru.
Menkes Budi berencana menurunkan 85.000 Puskesmas pembantu di level desa dan 300.000 di level dusun sebagai bagian dari transformasi layanan primer. Dia juga mencatat upaya promotif dilakukan sejak dini kepada anak usia muda dengan memasukkan kurikulum kesehatan ke pendidikan sekolah.
"Kita sudah ada 60 kurikulum kesehatan masuk ke pendidikan PAUD, TK, SD, SMP SMA,” katanya
Menkes Budi menilai bahwa edukasi promosi kesehatan yang paling efektif dilakukan sedini mungkin, dan ini akan menjadi bagian resmi dari kurikulum tahun depan.
Upaya ini diarahkan untuk memberikan informasi tentang penyakit dan cara pencegahannya. Menkes Budi menegaskan bahwa promosi kesehatan harus menjadi gerakan inklusif, bukan eksklusif, untuk mencapai hasil yang optimal.
Wah, setuju banget ya kalau konsep menjaga kesehatan harus dikenalkan sejak dini? (Siti Zumrokhatun/E10)
