BerandaHits
Rabu, 17 Des 2025 18:59

Terjebak 'Gali Lubang Tutup Lubang', Mengapa Pinjol Bisa Bikin Kecanduan?

Terjebak 'Gali Lubang Tutup Lubang', Mengapa Pinjol Bisa Bikin Kecanduan?

Ilustrasi pinjol. (Shutterstock)

Kecanduan pinjol bukan sekadar masalah finansial, melainkan fenomena psikologis yang dipicu oleh gratifikasi instan dan ilusi kontrol atas kecemasan.


Inibaru.id – Pinjaman online alias pinjol sering kali datang bak pahlawan di siang bolong saat dompet lagi kritis. Tapi hati-hati, Gez! Alih-alih jadi solusi, kemudahan ini justru sering berubah jadi jeratan maut yang bikin kecanduan.

Secara psikologis, kecanduan pinjol itu bukan cuma soal nggak bisa ngatur duit, lo. Ada faktor emosional dan tekanan sosial yang bermain di baliknya. Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi, menjelaskan bahwa pinjol menawarkan sesuatu yang disebut gratifikasi instan.

“Ketika seseorang sedang tertekan secara finansial atau emosional, pinjol terasa seperti jalan keluar paling mudah. Masalahnya, keputusan ini sering diambil tanpa pertimbangan risiko jangka panjang,” ungkapnya melansir Kompas.com, Rabu (17/12/2025).

Ilusi Ketenangan yang Menipu

Para korban merasakan ilusi ketenangan. (Helosehat)
Para korban merasakan ilusi ketenangan. (Helosehat)

Pernah merasa lega banget pas dana pinjol cair dalam hitungan menit? Nah, secara psikologis, prosedur yang simpel dan minim interaksi sosial ini menciptakan ilusi kontrol. Kamu merasa masalah selesai dan kecemasan hilang seketika.

Masalahnya, rasa tenang ini cuma gimmick. Begitu jatuh tempo, stresnya balik lagi dengan level yang lebih tinggi. Di sinilah pola berbahaya dimulai: pinjam di aplikasi A buat bayar aplikasi B. Akhirnya, terjadilah lingkaran setan "gali lubang tutup lubang".

Otak yang "Tertipu" Rasa Nyaman

Menurut Meity, kecanduan ini mirip dengan mekanisme adiktif lainnya. Setiap kali kecemasan berkurang karena pinjol, otak kita mencatat kalau cara ini "ampuh" buat ngeredain stres.

Belum lagi faktor gengsi sosial. Di era pamer gaya hidup di media sosial, banyak orang terjebak social comparison. Karena pengin kelihatan "baik-baik saja" atau setara dengan standar hidup orang lain, pinjol pun dijadikan alat buat menopang citra diri. Padahal, dalemnya sudah ngos-ngosan.

Cara Lepas dari Jeratan Pinjol

Keluar dari kecanduan ini memang nggak gampang, apalagi kalau kamu merasa malu dan milih buat memendam masalah sendiri. Padahal, isolasi sosial justru bikin kamu makin ketergantungan.

Berikut beberapa strategi dari psikolog Meity buat kamu yang pengin move on dari pinjol:

  1. Kelola Emosi: Coba teknik relaksasi atau mindfulness buat nurunin kecemasan biar nggak dikit-dikit "klik" aplikasi pinjol.
  2. Akui Kondisi: Jujur pada diri sendiri bahwa ini masalah psikologis, bukan cuma soal nominal angka.
  3. Cari Support System: Cerita ke keluarga atau orang kepercayaan. Jangan hadapi sendiri!
  4. Konsultasi Profesional: Kalau sudah ganggu mental, jangan ragu ke psikolog buat ngilangin rasa nggak berdaya dan malu yang berlebihan.

Ingat, ketergantungan pinjol itu bukan kondisi permanen. Dengan dukungan yang tepat dan pemahaman terhadap pemicu emosionalmu, kamu pasti bisa lepas dari jeratan ini!

Pernah merasa tergoda pinjol cuma gara-gara pengin beli barang impian atau lagi pusing urusan duit? Yuk, mulai lebih aware sama kesehatan mentalmu dan jangan ragu cari bantuan profesional kalau merasa terjebak, Gez! (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved