inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Stonewalling Dalam Hubungan; Ketika Pasangan Diam Seribu Bahasa
Minggu, 5 Mar 2023 15:56
Penulis:
Siti Zumrokhatun
Siti Zumrokhatun
Bagikan:
Stonewalling berbahaya untuk hubungan. (via Happier Humam)

Stonewalling berbahaya untuk hubungan. (via Happier Humam)

Agar konflik segera teratasi, masing-masing pasangan seharusnya mengungkapkan pendapat atau perasaannya. Namun, hal ini nggak bisa tercapai jika salah satu pihak melakukan stonewalling. Mereka memilih diam dan menganggap lawan bicaranya nggak ada.

Inibaru.id – Setiap orang akan menunjukkan reaksi yang berbeda ketika menghadapi masalah dalam hubungan. Beberapa menunjukkan reaksi defensif atau bahkan agresif. Tapi, ada juga lo yang malah memilih untuk diam seribu bahasa.

Nah, sikap itu disebut stonewalling. Kamu juga bisa menemukan penjelasan serupa dengan istilah silent treatment. Keduanya mirip tapi berbeda.

Melansir The Gottman Institute, stonewalling ini kondisi diamnya pasangan namun tanpa sengaja. Sementara silent treatment dilakukan dengan sengaja.

Stonewalling ini sering dilakukan pasangan karena merasa semakin stres jika permasalahan didiskusikan bersama-sama. Sekilas, sikap ini dilakukan untuk menghindari konflik yang lebih besar ya? Namun, sikap stonewalling justru memperburuk hubungan bahkan bisa menyebabkan gangguan mental.

Penyelesaian sebuah permasalahan jadi terhambat. Jadi, bisa dibilang kondisi ini sama sekali nggak berfaedah.

Tanda pasangan melakukan stonewalling

Tanda pasangan melakukan stonewalling adalah menolak untuk melakukan kontak mata. (via The Power Moves)
Tanda pasangan melakukan stonewalling adalah menolak untuk melakukan kontak mata. (via The Power Moves)

Melansir Very Well Mind, beberapa tanda-tanda pasangan bersikap stonewalling meliputi menolak untuk mengutarakan alasan, bersikap diam, nggak memperhatikan ketika diajak berbicara, dan membuat tuduhan-tuduhan yang nggak masuk akal. Mereka kerap menolak kontak mata, atau mencari kesibukan ketika diajak berdiskusi. Parahnya, mereka menganggap lawan bicaranya nggak ada.

Penyebab stonewalling diungkap Benner Health, biasanya karena perasaan terancam atau tekanan dari pasangan, atau bisa juga karena trauma masa lalu yang membuat pasangan sulit membicarakan permasalahan.

Mereka cenderung enggan beradu argumen padahal itu adalah momen yang tepat. Menganggap beradu argumen itu nggak perlu karena sudah dulu berpikir negatif.

Sikap stonewalling dapat memberikan dampak negatif pada hubungan, seperti berkurangnya keharmonisan dan munculnya gangguan mental seperti stres, frustasi, sulit tidur, dan peningkatan tekanan darah.

Beautynesia (1/4/2022) menulis stonewalling disebabkan oleh fenomena yang dinamakan flooding atau diffuse physiological arousal (DPA).

Nah, DPA merupakan mekanisme pertahanan diri otomatis yang dilakukan oleh tubuh dan bertujuan bikin pemilik tubuh bertahan dalam kondisi krisis atau darurat secara efektif. Mereka yang berada dalam stonewalling ini bisa diam secara tiba-tiba.

Cara menghadapi

Untuk menghadapi pasangan yang bersikap stonewalling, penting untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Selanjutnya, jangan memaksa mereka untuk berbicara. Identifikasi akar permasalahannya dan hindari menyudutkan satu sama lain.

Ada baiknya kamu menggunakan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang. Jika cara tersebut nggak berhasil, disarankan untuk meminta bantuan terapi atau psikologis.

Butuh kesabaran dan pengertian biar pasangan bisa melewati kondisi ini. Yakinkan mereka bahwa nggak masalah untuk mengeluarkan isi kepala. (Siti Zumrokhatun/E07)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved