Inibaru.id – Pada Senin (13/7/2021), angka kasus positif Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor hingga lebih dari 40 ribu kasus. Melihat hal ini sangat mengkhawatirkan, pemerintah pun sedang mengkaji ulang PPKM Darurat. Apakah benar PPKM Darurat bakal dilanjutkan hingga 6 minggu ke depan?
Kalau menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pemerintah memang sudah mempersiapkan skenario ini. Apalagi angka penularan virus Corona masih sangat tinggi dan nggak kunjung bisa diturunkan di bawah 10 ribu per hari.
“PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” terang Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI pada Senin (12/6) kemarin.
Demi mendorong terciptanya herd immunity pada akhir 2021 nanti, pemerintah juga bakal meningkatkan target vaksinasi harian. Jika sebelumnya target vaksinasi adalah 1 juta dosis per hari, nantinya mulai Agustus 2021, targetnya bakal dinaikkan jadi 2 juta dosis per hari.
Didukung Satgas Covid-19
Di sisi lain, Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengakui jika PPKM Darurat memang berpotensi bakal terus dilanjutkan di Jawa dan Bali jika kasus penularan masih di atas 10 ribu per hari.
“Sepanjang naik terus kita akan lanjut. Sampai nanti turun di bawah 10 ribuan. Ukurannya dari kasus harian,” terang Alex, Senin (12/7).
Nggak hanya di Jawa dan Bali, Satgas Covid-19 juga selalu mengecek angka kasus Covid-19 di sejumlah daerah di luar Jawa dan Bali. Setidaknya, ada 15 kabupaten/kota yang terus dimonitor. Jika sampai mengalami kenaikan 30 atau 40 persen, juga bakal ditetapkan PPKM Darurat di wilayah tersebut.
Selain itu, Satgas bakal semakin memperbanyak tracing. Menurut Alex, jika seseorang terpapar Covid-19, bisa jadi kontak eratnya adalah 10 sampai 15 orang. Jadi, jika kemarin ada lebih dari 40 ribu orang terpapar, bisa jadi kontak eratnya mencapai lebih dari 400 ribu orang.
Dampak Ekonomi Akibat Pandemi Semakin Nyata
Nggak hanya menekan angka penularan Covid-19 yang masih tinggi, pemerintah juga mempertimbangkan dampak dari pandemi ini untuk ekonomi Indonesia yang memang semakin merosot.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku PPKM Darurat memang berdampak buruk bagi konsumsi masyarakat. Dampaknya tentu langsung di bidang ekonomi. BI pun memutuskan untuk menrunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi hanya 3,8 persen saja, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sekitar 4,1 persen.
Wah, angka kasus Covid-19 justru semakin mengkhawatirkan. Kalau menurut kamu, apakah PPKM Darurat perlu dilanjutkan, atau sebaiknya kita melakukan hal yang lebih ekstrim seperti dengan menerapkan lockdown, Millens? (Naw,Lok/IB09/E05)