Inibaru.id - Rano Priyo Hariyanto, pegawai tidak tetap (PTT) di SLBN Semarang, menerima dana Rp20 juta pada peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Selasa (25/11/2025). Dia mengatakan, dana itu akan digunakan untuk perbaikan rumahnya yang rusak karena terendam rob.
Pada peringatan Hari Guru kali ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memang berusaha memberikan perhatian penuh kepada guru non-Aparatur Sipil Negera (ASN) dan swasta pada SMA/SMK/SLB di wilayahnya.
Salah satunya melalui honorarium kepada guru yang nilai totalnya mencapai miliaran rupiah selama 2025. Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengatakan, program itu terus dilanjutkan pada 2026.
"Saya berharap Hari Guru ini menjadi momentum untuk maju dari sisi kesejahteraan,” kata dia seusai menggelar Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025 di Halaman Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (25/11).
Honorarium bagi guru non-ASN, termasuk guru tamu, tersebut ditanggung APBD Provinsi Jateng, melalui skema belanja Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan. Pada 2025 alokasi BOP Pendidikan Jateng sebesar Rp472,381 miliar.
Dukungan untuk Swasta
Jumlah guru non-ASN atau guru tidak tetap (GTT) pada Satuan Pendidikan (Satpen) negeri di Jateng berjumlah 3.043 orang, terbagi atas guru SMA 1.313 orang, SMK 1.442 orang, dan SLB 288 orang. Honor untuk guru untuk satuan pendidikan tersebut disesuaikan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Khusus untuk guru pada Satuan Pendidikan Swasta (SMA, SMK, dan SLB), Pemprov Jateng juga memberikan dukungan pembiayaan. Salah satunya diarahkan untuk pemenuhan honor bagi guru melalui skema belanja Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
Sedikit informasi, pada APBD 2025 ini, pemprov mengalokasikan anggaran Bosda sebesar Rp142,632 miliar. Taj Yasin mengatakan, guru memiliki tantangan seiring perubahan zaman yang lebih komoleks. Dengan demikian, kompetensi guru juga harus meningkat.
"Dalam upaya peningkatan kompetensi guru, kami memberikan pelatihan, dan pendampingan. Juga untuk melanjutkan pendidikan, bagi guru-guru yang belum memiliki ijazah D4 atau S1," katanya.
Dalam momen Hari Guru itu, Pemprov Jateng juga memberikan tali asih kepada sejumlah pegawai di lingkungan sekolah maupun kepada sejumlah siswa berpestasi. (Murjangkung/E10)
