Inibaru.id – Badai PHK startup Indonesia kembali terjadi. Pada Jumat (18/11/2022), kemarin, dua startup raksasa GoTo Tokopedia dan Ruangguru merumahkan ribuan karyawannya. Masalahnya, sejumlah pengamat memprediksi hal ini bisa berlanjut dalam waktu dekat.
Pada Jumat (18/11) pagi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengeluarkan pernyataan resmi yang isinya adalah rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 1.300 pekerjanya.
“Kondisi ekonomi global semakin penuh tantangan. GoTo harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan. Hal ini termasuk pengambilan keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo,” ungkap pernyataan resmi tersebut sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (19/11).
PHK karyawan tersebut berlangsung di negara-negara tempat GoTo beroperasi, yaitu Indonesia, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Karyawan yang mendapatkan vonis ini bakal mendapatkan kompensasi sesuai dengan aturan yang berlaku di setiap negara.
Siang harinya, giliran Ruangguru yang mengeluarkan pernyataan PHK pada karyawannya. Mereka menyebut hal ini terpaksa dilakukan karena adanya efek situasi pasar global yang terus memburuk.
“Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini. Keputusan sulit ini harus diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” ungkap tim Corporate Communication Team Ruangguru sebagaimana dinukil dari artikel Detik lainnya pada hari yang sama.
Masih Bakal Berlanjut
Apa yang dialami GoTo dan Ruangguru juga sempat terjadi di startup raksasa lain. Pada Senin (14/11/2022), CNBC melaporkan Shopee melakukan PHK tahap ketiga. Melihat gelombang PHK yang terus datang secara bergantian ini, sejumlah pengamat pun memprediksi hal ini masih akan terus terjadi.
“Istilah global saat ini, ‘winter is coming’. Artinya, masa sulit sedang memasuki bisnis digital Tanah Air. Nggak ada yang kebal terhadap lesunya bisnis digital global, termasuk unicorn dan detacorn sekalipun. Apalagi ada ramalan 2023 bakal jadi tahun yang berat, gelap, dan resesi di mana-mana,” ujar Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi sebagaimana dikutip dari Detik, Jumat (18/11).
Hal yang sama juga diungkap Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro. Dia memperkirakan efisiensi di startup bakal terus dilakukan hingga 2023.
“Efisiensinya bisa macam-macam, dari pengurangan biaya marketing, pengurangan fitur produk, penundaan ekspansi, atau bahkan PHK,” ungkapnya.
Meski prihatin, Eddi menyebut keputusan startup melakukan PHK bisa dimengerti dalam kondisi seperti sekarang ini.
“Kami para investor memahami mengapa PHK harus dilakukan, yaitu agar perusahaan tetap survive,” kata Eddi.
Duh, semoga saja karyawan-karyawan yang jadi korban PHK startup Indonesia bisa segera mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat ya, Millens? (Arie Widodo/E10)
