Inibaru.id – Banyaknya penduduk Indonesia ditambah upaya pelestarian lingkungan yang masih minim, membawa Negara ini pada konsekuensi-konsekuensi. Salah satunya, kita merupakan negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Berita buruknya, kita juga menjadi pengonsumsi mikroplastik terbanyak di dunia akibat pencemaran tanah dan air oleh plastik.
Asal kamu tahu saja, per tahunnya, Indonesia membuang 5,4 juta ton sampah plastik domestik. Jumlah ini setara dengan 14 persen dari seluruh produksi sampah plastik di seluruh dunia! Bisa dibayangkan kan sebanyak apa sebenarnya sampah yang mencemari lingkungan kita, Millens?
Gara-gara hal inilah, menurut data yang diungkap jurnal berjudul Environmental Science & Technology, Indonesia berada pada peringkat teratas dalam hal konsumsi mikroplastik. Hal ini terkuak dari penelitian yang dilakukan oleh Cornell University, Amerika Serikat.
Asal kamu tahu saja, ya. Penelitian ini menggunakan data dari 109 negara dari 1990 sampai 2018 lalu. Kebanyakan sampel datanya diambil dari garis pantai yang memang jadi salah satu tempat paling terdampak polusi sampah plastik.
Selain itu, para peneliti juga mengecek kandungan mikroplastik dari sejumlah makanan layaknya buah-buahan, sayuran, produk susu, rempah-rempah, gula, dan garam. Ditambah dengan pengecekan kebiasaan makan penduduk serta di mana makanan tersebut diolah, para peneliti pun mendapatkan data terkait konsumsi mikroplastik dari masyarakat suatu negara.
Sayangnya, dari data inilah, terungkap bahwa setiap bulan, orang Indonesia mengonsumsi kurang lebih 15 gram mikroplastik. Kebanyakan mikroplastik ini didapat dari bahan makanan yang ditangkap dari perairan, khususnya laut. Jadi, kalau kamu sering makan ikan laut misalnya, bisa jadi cukup banyak mengonsumsi sampah plastik.
Di sisi lain, Paraguay, negara di Benua Amerika Selatan jadi negara dengan konsumsi mikroplastik paling rendah di dunia dengan hanya 0,85 gram saja. Kondisi negara yang landlocked alias nggak punya batas langsung ke laut sepertinya ikut berperan dalam angka konsumsi makanan laut negara tersebut.
Di masa depan, bisa jadi konsumsi mikroplastik ini akan semakin meningkat. Pasalnya, dalam kurun waktu 1990 sampai 2018 saja, terjadi peningkatan angka konsumsi mikroplastik harian sampai 59 kali lipat. Hal inilah yang jadi perhatian besar para peneliti.
Mengingat mikroplastik bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, ada baiknya kita harus lebih cermat dalam membuang sampah plastik. (Arie Widodo/E05)