Inibaru.id - Ketika masih kecil, anak-anak sering berbicara tanpa henti, menceritakan segala hal yang mereka alami dan pikirkan. Namun, seiring bertambahnya usia, kebiasaan itu perlahan menghilang. Banyak orang tua yang merasa bingung dan bertanya-tanya, mengapa anak remaja mereka semakin jarang berbincang?
Salah satu alasan utama adalah perkembangan psikologis remaja. Saat memasuki usia remaja, anak mulai mencari jati diri dan ingin lebih mandiri. Mereka mulai membangun pemikiran sendiri, lebih selektif dalam berbagi cerita, dan cenderung lebih nyaman berbicara dengan teman sebaya dibanding orang tua.
Selain itu, pada fase ini, remaja juga mengalami perubahan emosi yang kompleks. Mereka mungkin merasa bahwa orang tua nggak sepenuhnya memahami perasaan atau pemikiran mereka.
Jika komunikasi dengan orang tua sejak kecil nggak terjalin dengan baik atau sering diwarnai dengan kritik, remaja akan semakin enggan untuk berbicara.
Perbedaan Cara Berkomunikasi
Generasi remaja saat ini tumbuh di era digital, di mana komunikasi lebih banyak terjadi melalui pesan singkat atau media sosial. Sementara itu, orang tua yang terbiasa dengan komunikasi langsung mungkin merasa bahwa anaknya semakin tertutup, padahal mereka tetap berkomunikasi—hanya saja dengan cara yang berbeda.
Selain itu, remaja cenderung lebih nyaman berbicara ketika merasa nggak dihakimi atau dipaksa. Jika setiap percakapan selalu berujung pada nasihat panjang atau kritik, mereka akan memilih untuk diam daripada berbicara.
Cara Membangun Kembali Komunikasi dengan Remaja
Agar remaja tetap terbuka dengan orang tua, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Ciptakan Ruang Aman untuk Berbicara
Hindari menyalahkan atau menghakimi saat mereka bercerita. Dengarkan dengan empati agar mereka merasa nyaman berbagi.
2. Gunakan Cara Komunikasi yang Mereka Sukai
Jika mereka lebih nyaman berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial, sesekali cobalah mendekati mereka dengan cara tersebut.
3. Jadilah Pendengar yang Baik
Terkadang, remaja hanya ingin didengar tanpa perlu diberikan solusi. Biarkan mereka berbicara tanpa interupsi atau langsung diberi nasihat.
4. Luangkan Waktu Bersama
Momen kebersamaan seperti makan malam tanpa gangguan gadget bisa menjadi kesempatan untuk membangun komunikasi yang lebih baik.
Semakin jarangnya remaja berbincang dengan orang tua adalah bagian dari proses tumbuh kembang mereka. Namun, dengan pendekatan yang tepat, hubungan komunikasi tetap bisa terjalin dengan baik.
Orang tua yang mau memahami perubahan ini dan menyesuaikan cara berkomunikasi akan lebih mudah menjaga kedekatan dengan anak mereka, bahkan hingga dewasa.
Kalau kamu waktu remaja tiba-tiba jadi sosok tertutup juga nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)