inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Mengapa Atlet Menggigit Medalinya saat Berada di Podium?
Jumat, 9 Agu 2024 17:30
Penulis:
Bagikan:
Tradisi atlet menggigit medali di podium. (X/BadmintonTalk)

Tradisi atlet menggigit medali di podium. (X/BadmintonTalk)

Pose atlet menggigit medali di podium olimpiade seperti sudah jadi tradisi yang dilakukan turun-temurun. Dari mana asal tradisi ini?

Inibaru.id – Selain momen-momen kemenangan seorang atlet, ada hal lain yang ditunggu-tunggu penonton saat melihat olimpiade, yaitu dinyanyikannya lagu kebangsaan serta pose para atlet memamerkan medali. Nah, biasanya, saat melakukan pose tersebut, atlet menggigit medalinya. Kepikiran nggak apa alasan mengapa mereka menggigit medali tersebut?

Jika dipikir-pikir, medali baik itu emas, perak, ataupun perunggu kan terbuat dari logam, ya? Otomatis, medali cukup keras untuk digigit. Lantas, mengapa mereka harus melakukannya?

Semua ternyata disebabkan pada awal-awal Olimpiade modern dipertandingkan, tepatnya dari 1904 sampai 1912 medali emas benar-benar dibuat dari emas murni, Millens. Padahal, kala itu emas sedang jadi benda yang sangat berharga semenjak mulai ditemukan di negara-negara seperti Australia, Yunani, Selandia Baru, Brasil, Chile, Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat pada abad 1800-an.

Salah satu keunikan dari emas murni yang 24 karat itu adalah nggak sekeras logam-logam pada umumnya. Emas bisa dibentuk menjadi lembaran atau benda apapun. Untuk menjadikannya lebih keras, barulah emas dicampur dengan bahan lain seperti nikel, tembaga, atau perak.

Nah, untuk memastikan emas yang didapat masih asli atau nggak, para penambang atau pembeli emas mengeceknya dengan menggigitnya. Kalau di emas muncul bekas gigitan, maka bisa dipastikan itu adalah emas murni!

Kebiasaan menggigit medali sudah dimulai sejak Olimpiade 1904. (X/PDChinaSports)
Kebiasaan menggigit medali sudah dimulai sejak Olimpiade 1904. (X/PDChinaSports)

Nah, para atlet pada masa-masa awal olimpiade seperti pengin menunjukkan bahwa emas yang mereka menangkan adalah emas murni, mirip seperti para penambang tersebut. Pose ini kemudian berubah menjadi tradisi yang terus dilakukan atlet setiap kali berhasil masuk podium hingga sekarang.

“Menggigit medali jadi salah satu pose yang paling ditunggu para fotografer olimpiade. Terkadang, andai atlet kelupaan untuk melakukan pose tersebut, para fotografer sampai meminta mereka untuk melakukannya. Pose ini memang jadi seikonik itu,” ucap Presiden Internasional Society of Olympic Historians David Wallechinsky sebagaimana dinukil dari laman Olimpiade London 2012 lalu.

Sebenarnya, semenjak 1912, medali emas yang dimenangkan juara olimpiade sudah nggak lagi terbuat dari emas murni, melainkan campuran dari 92,5 persen perak dan 6 gram emas. Artinya, medali tersebut sudah jauh lebih keras dari medali emas pada zaman dahulu. Jadi, kalau digigit, nggak akan muncul bekas gigitannya.

Tapi, para atlet sebenarnya nggak ambil pusing dengan seberapa banyak kadar emas di medali yang mereka menangkan. Yang penting, status juara mereka sudah tercatat dan medali tersebut jadi simbol kemenangan mereka. Soal pose menggigit medali, itu juga hanya menjadi keperluan selebrasi dan dokumentasi saja.

Oleh karena itulah, kini yang menggigit medali bukan hanya peraih medali emas. Peraih medali perak dan perunggu juga melakukannya. Para penonton di venue maupun di layar televisi pun selalu menanti mereka untuk melakukannya, Millens. (Arie Widodo/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved