Inibaru.id - Dinilai sebagai daerah yang masih memerlukan pendampingan dalam hal pemutakhiran Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), Ternate berkesempatan menjadi tuan rumah pra-KKI (Kongres KebudayaanIndonesia).
Agenda ini digelar untuk menghimpun rekomendasi terkait skema pendanaan bidang kebudayaan yang akan dibahas dalam KKI tahun ini.
Pemilihan Kota Ternate, kata Pengurus Koalisi Seni Aristofani Fahmi, dirasa sangat tepat untuk kerja perbaikan ekosistem seni daerah. Usut punya usut, inisiatif pemerintah daerahnya dalam menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) tergolong baik. Mereka turut melibatkan tim ahli dari akademisi dan pelaku seni budaya.
O ya, Koalisi Seni adalah lembaga nirlaba yang bekerja membangun ekosistem seni lebih baik di Indonesia, Millens.
Bukan cuma itu, Pemerintah Kota Ternate baru saja menerbitkan Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan Ternate, sebagai wujud komitmen mengimplementasikan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan. Alasan lain di balik terpilihnya Ternate sebagai salah satu tuan rumah Pra-KKI 2023 adalah komunitas seni budayanya yang aktif berkarya.
“Hal itu menjadi bagian upaya pemajuan kebudayaan,” kata Fahmi hari ini, Rabu (6/9/2023).
Rangkaian acara Pra-KKI 2023 di Ternate yang berlangsung 4-5 September 2023 itu diikuti para pemangku kepentingan bidang kebudayaan. Mereka adalah pemerintah daerah, pelaku seni budaya, dan akademisi. Ada tiga tema besar yang dibahas yaitu evaluasi dana Indonesiana, filantropi bidang kebudayaan, dan pemutakhiran PPKD Ternate.
Adapun agenda pada hari pertama, adalah diskusi kelompok terpadu. Kemudian pada hari kedua agenda dilanjutkan dengan lokakarya dan Seminar “Pendanaan Bidang Kebudayaan”. Pada sesi ini Wali Kota Ternate Tauhid Soleman dan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara Darwin A.Rahman hadir sebagai pembicara.
“Ternate adalah kota yang kaya sejarah dan budaya. Pra-KKI 2023 menjadi ruang penting yang menghimpun gagasan dari pelaku seni, budayawan, juga akademisi terkait pemajuan kebudayaan,” kata Tauhid Soleman dalam pembukaan acara Pra-KKI di Hotel Muara Ternate, (4/9) lalu.
Di Kota Ternate, budaya menjadi salah satu kekuatan. Nggak salah jika kebudayaan masuk dalam misi pemerintah daerah nomor 4.
Tauhid menjelaskan, upaya pemajuan kebudayaan mesti berakar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Di situ ada visi-misi yang bisa diterjemahkan, dan bisa mengangkat semangat budaya yang dimiliki suatu daerah,” paparnya.
Tauhid juga menambahkan, Pemda sudah berkomitmen untuk memasukkan rekomendasi dari Pra-KKI 2023 ke dalam Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2024. Dia berharap, keberpihakan penganggaran pada kebudayaan ini bakal diperkuat menjadi mandatory spending.
“Ini akan dimulai oleh Ternate. Kami juga mengajak pemerintah pusat hingga daerah untuk membuat kebijakan konkret sebagai bentuk keberpihakan terhadap kebudayaan,” kata dia.
Sebagai informasi, aktivasi komunitas seni budaya sebagai mitra strategis pemerintah daerah pun sudah dilakukan Pemkot Ternate. Bagi Tauhid, kebudayaan adalah warisan berharga dari leluhur yang mencerminkan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal, serta membawa pesan kebajikan juga persatuan. Itu sebabnya, urusan kebudayaan idealnya menjadi prioritas yang patut diperjuangkan bersama. Dalam hal ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang nantinya beradu di pemilihan umum 2024 juga termasuk.
Kebudayaan, Tauhid menjelaskan, mesti diklasifikasi sebagai urusan penting dalam perumusan kebijakan.
Nah, penyelenggaraan KKI 2023 ini diharapkan dapat menetapkan skema pendanaan yang ideal untuk mendukung pemajuan kebudayaan di tingkat daerah.
Selain di Kota Ternate (Maluku Utara), pada September ini agenda Pra-KKI juga bakal digelar di Makassar (Sulawesi Selatan), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Semoga acara ini membawa masukan positif bagi terselenggaranya KKI 2023 nanti ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)