Inibaru.id - Lumayan lama menjalin hubungan dengan seseorang, sudah seringkah kamu ditanyai “kapan nikah” oleh orang-orang di sekitar? Pertanyaan semacam itu memang nggak bisa kita hindari. Tapi, jangan sampai kita memutuskan menikah hanya karena risih dengan pertanyaan orang-orang.
Menikah merupakan salah satu keputusan besar dalam hidup seseorang. Banyak hal yang menjadi pertimbangan sampai pada akhirnya sepasang kekasih memutuskan melangkah ke jenjang pernikahan. Kesiapan fisik, mental, finansial, dan kecukupan usia adalah yang paling sering menjadi bahan pertimbangan.
Khusus untuk hal kecukupan usia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sudah mengaturnya. Di Indonesia, usia ideal menikah adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Angka umur tersebut baik pada perempuan ataupun laki-laki dinilai sudah matang untuk menikah. Selain itu, menikah di usia ideal juga berpengaruh besar dalam meminimalisasi risiko stunting pada bayi akibat pernikahan usia remaja.
Jika sudah memasuki usia ideal lalu berencana menikah, nggak ada salahnya kamu pastikan dulu beberapa tanda bahwa kamu dan pasangan sudah siap untuk menikah. Apa sajakah itu?
1. Tujuan Menikah Baik
Tentukan dengan pasti apa tujuan menikah. Pada hakikatnya menikah bertujuan untuk berkomitmen sehidup semati dengan pasangan karena cinta. Menikah juga agar bisa mendapatkan status sah secara agama dan negara. Menikah adalah hubungan yang terjalin terus-menerus sehingga butuh niat baik dan kesiapan yang cukup. Kalau hanya karena gengsi dan menghindar dari ejekan orang-orang, sebaiknya kamu tunda pernikahan itu.
2. Punya Perencanaan yang Matang
Pernikahan adalah hubungan dua orang dalam waktu yang lama. Jadi, perencanaan nggak cuma untuk pesta pernikahan saja. Kehidupan berumah tangga setelah resepsi lebih membutuhkan perencanaan yang matang. Perencanaan itu meliputi banyak hal, misalnya dimana nanti bertempat tinggal dan soal anak.
3. Bisa Mengatasi Konflik secara Sehat
Seperti hubungan pada umumnya, hubungan suami istri terkadang juga diwarnai dengan konflik. Hal itu wajar dan merupakan dinamika dalam pernikahan. Yang diperlukan hanyalah menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan nggak mengutamakan emosi sesaat.
Mengatasi konflik antarpasangan membutuhkan pikiran sehat dan komunikasi yang baik. Masing-masing harus saling menghormati serta sepakat untuk mencari jalan keluar demi kebaikan bersama.
4. Siap Finansial
Kesiapan materi merupakan hal penting yang harus kamu dan pasangan miliki. Senggaknya salah satu dari pasangan memiliki sumber penghasilan sendiri. Selain itu, kesiapan dan pengetahuan dalam mengatur keuangan juga nggak kalah penting agar tujuan finansial keluarga dapat tercapai.
Baca Juga:
Bagaimana Orang Jawa Kuno Menikah?5. Saling Terbuka dan Percaya
Banyak yang bilang bahwa saling terbuka dan percaya adalah kunci sebuah hubungan suami istri bisa langgeng. Jadi, mulai sekarang, terbukalah tentang banyak hal kepada calon belahan jiwamu, apalagi terkait masalah keuangan, utang, masa lalu, serta rencana masa depan.
Seperti halnya saling terbuka, saling percaya juga fondasi penting dalam hubungan. Kepercayaan dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi rintangan berumah tangga.
Jika kamu dan pasangan sudah mempunyai semua hal tadi, sudah tepat jika berencana melangkah ke jenjang pernikahan. Semangat ya, Millens! (Kom/IB20/E05)