BerandaHits
Sabtu, 27 Sep 2025 11:30

Alba, Primata Langka yang Jadi Simbol Harapan Konservasi

Alba, Primata Langka yang Jadi Simbol Harapan Konservasi

Alba, satu-satunya orangutan albino di dunia. (Tempo)

Alba adalah orangutan albino pertama yang pernah ditemukan, kini hidup kembali di hutan Kalimantan setelah melewati perjalanan panjang rehabilitasi.

Inibaru.id - Seekor primata yang nggak biasa membuat kagum sekaligus terharu dengan kemunculannya pada April 2017. Orangutan kecil dengan bulu putih pucat, mata kebiruan, dan kondisi tubuh yang rapuh itu ditemukan di Desa Tanggirang, Kapuas Hulu, Kalimantan Tengah. Dialah Alba, orangutan albino pertama yang pernah tercatat di dunia.

Alba ditemukan setelah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, kepolisian, dan Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS) mendapat laporan adanya orangutan albino yang dikurung warga. Pemiliknya mengaku menemukannya di hutan yang baru ditebang, lalu memeliharanya.

Saat diselamatkan, Alba diperkirakan berusia sekitar lima tahun. Ia kemudian menjalani perawatan intensif di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng selama dua tahun. Tim dokter hewan memantau kesehatannya, memastikan apakah Alba mampu bertahan hidup jika kembali ke hutan.

Barulah pada 18 Desember 2018, Alba dilepasliarkan ke habitat aslinya, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Proses ini menjadi momen bersejarah, bukan hanya bagi dunia konservasi Indonesia, tetapi juga bagi dunia internasional.

Alba memang berbeda. Kondisi albinisme membuatnya lebih rentan: penglihatan dan pendengarannya terganggu, sementara bulu putihnya yang mencolok menjadikannya mudah dikenali predator maupun pemburu. Itulah mengapa, meski dilepasliarkan, Alba tetap membutuhkan pengawasan khusus di habitatnya.

Kehidupan Baru Alba

Momen Alba dilepasliarkan pada 2018 usai menjalani rehabilitasi. (Tempo)
Momen Alba dilepasliarkan pada 2018 usai menjalani rehabilitasi. (Tempo)

Meski penuh keterbatasan, Alba menunjukkan semangat bertahan hidup yang kuat. Setahun setelah dilepas, laporan tim konservasi mencatat aktivitasnya: 56,5 persen waktunya ia gunakan untuk makan, 27,2 persen bergerak di pepohonan, 13,8 persen beristirahat, dan sisanya bersosialisasi atau membuat sarang.

Kepala BTNBBBR, Agung Nugroho, pernah mengatakan dengan bangga, “Alba bisa menjelajah jauh, makan banyak sekali pakan alami, membuat sarang di mana-mana, bahkan bersosialisasi dengan orangutan lain. Itu membahagiakan sekali. Kami berharap Alba bisa terus bertahan hidup liar di hutan, sesuai kodratnya.”

Kisah Alba bukan sekadar cerita tentang satwa langka. Dia menjadi simbol betapa pentingnya menjaga hutan dan habitat asli orangutan. Keunikan Alba menarik perhatian dunia, sekaligus mengingatkan kita bahwa setiap satwa liar punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Selama hutan Kalimantan tetap ada dan terlindungi, harapan agar Alba dan generasi orangutan lain bisa hidup bebas di alam liar akan terus menyala. (Siti Zumrohatun/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved