Inibaru.id - Kalau kamu lagi pengin kabur sebentar dari hiruk-pikuk kota, coba deh arahkan kendaraanmu ke sisi barat daya Kabupaten Brebes, tepatnya ke Kecamatan Banjarharjo. Di sanalah Waduk Malahayu berada, waduk legendaris yang sudah eksis sejak zaman Belanda. Nggak cuma punya nilai sejarah, tapi juga menyimpan keindahan alam yang bikin pikiran adem.
Begitu sampai di sana, udara sejuk langsung menyapa. Permukaan airnya tenang, dengan latar perbukitan hijau yang memantulkan bayangan langit. Di pagi hari, kabut tipis sering turun, menambah kesan magis di waduk seluas puluhan hektare ini. Kalau beruntung, kamu bisa lihat warga sekitar yang sedang memancing di tepi waduk sambil ngobrol santai.
Waduk Malahayu memang bukan tempat wisata baru. Bendungannya dibangun pada era Hindia Belanda antara tahun 1933–1937 dan diresmikan pada 19 Mei 1938. Awalnya, waduk ini menampung air dari Sungai Kebuyutan dan anak-anak sungainya untuk kebutuhan irigasi. Tapi sekarang, fungsinya juga bergeser jadi tempat wisata alam yang ramah untuk semua kalangan.
Masuk ke kawasan wisata ini murah banget. Cukup bayar Rp7.000 per orang dan parkir Rp3.000. Meski harga tiketnya ramah kantong, fasilitasnya lumayan lengkap. Ada area parkir luas, mushola, gazebo, toilet, taman, hingga pujasera yang jual aneka jajanan.
Yang paling asyik tentu aktivitas airnya. Kamu bisa naik perahu motor buat keliling waduk, atau kalau mau lebih santai, bisa sewa perahu dayung dan menikmati pemandangan pelan-pelan. Kalau takut basah, cukup duduk di tepi dermaga sambil menikmati angin yang berhembus dari arah bukit.
Yoga Ben Ardy, salah satu pengunjung, menulis ulasannya di Google, “Perjalanannya memang agak jauh dari pusat kota Brebes, tapi sesampainya di sana semuanya terbayar. Pemandangannya indah banget, udaranya sejuk, cocok buat healing dari kepenatan kota.”
Layaknya pendapat Yoga yang ditulis pada Juli 2025 lalu, tempat ini memang cocok banget buat rehat dari rutinitas.
Selain waduk dan dermaga, ada juga Situs Benteng Dinamit di area atas waduk. Situs ini dulunya digunakan untuk menyimpan bahan peledak saat proses pembangunan waduk. Sekarang sih bentuknya sudah nggak utuh, tapi masih menarik buat dikunjungi, terutama buat kamu yang suka wisata sejarah.
Sore hari jadi waktu terbaik di Waduk Malahayu. Langit jingga perlahan memantul di air waduk, menciptakan suasana romantis yang bikin siapa pun betah berlama-lama. Kalau kamu suka fotografi, ini waktu yang pas buat berburu momen sunset.
Jadi, kalau kamu lagi cari tempat tenang tapi nggak membosankan, Waduk Malahayu bisa jadi pilihan. Nggak cuma murah dan sejuk, tapi juga punya sejarah panjang dan pemandangan yang nggak kalah keren dari destinasi wisata populer lainnya. Siap-siap aja jatuh cinta sama suasananya, Gez! (Arie Widodo/E07)
