Inibaru.id – Kalau menyebut kata Brebes, pasti yang terpikir adalah telur asin. Memang, telur asin Brebes kadung tersohor se-Indonesia. Banyak orang yang lewat atau main ke Brebes yang seperti nggak ingin ketinggalan membeli oleh-oleh ini. Tapi, kamu pernah terpikir nggak sebenarnya seperti apa sih sejarah dari telur asin ini?
Telur asin ini bisa dijadikan lauk atau dijadikan camilan. Ada juga telur asin Brebes versi premium yang dijadikan hadiah untuk acara-acara tertentu. Intinya sih, pamor telur asin memang sangat terkenal di kabupaten yang ada di Pantura ini.
Nah, mari kita mulai berbicara tentang sejarah dari penganan ini. Dulu, di Brebes sudah ada banyak peternakan bebek atau itik. Produksi telur dari peternakan ini sangatlah melimpah.
Meski kualitas telurnya bagus, belum tentu terjual habis. Para peternak telur bebek ini pun kemudian berpikir bagaimana bisa membuat telur-telur ini jadi awet. Logikanya, kalau telur ini lebih awet, tetap bisa dikonsumsi oleh siapa saja sehingga nggak akan lagi ada telur yang terbuang percuma.
Dipilihlah metode pengasinan. Menariknya, meski tujuan awalnya adalah agar telur-telur ini jadi lebih awet, ternyata proses pengasinan ini memberikan keuntungan lain, yakni membuat aroma amis dari telur bebek jadi hilang. Kamu tahu sendiri kan, Millens, kalau telur bebek atau itik cenderung lebih asin jika dibandingkan dengan telur ayam.
Telur asin ini ternyata disukai banyak orang. Banyak orang dari luar Brebes akhirnya ingin mencicipinya. Alhasil, kini telur asin pun diproduksi secara massal dan akhirnya jadi ikon Kabupaten Brebes.
Omong-omong, siapa ya yang kali pertama mencoba untuk membuat telur asin? Nah, kabarnya yang melakukannya adalah pasangan suami istri keturunan Tionghoa bernama In Tjiau Seng serta Tan Polan Nio. Mereka membuat eksperimen ini pada 1950an. Menariknya, saat mereka mulai memasarkan telur asin ini, awalnya hanya diproduksi secara terbatas sehingga dianggap sebagai barang eksklusif yang hanya dikirim ke Jakarta.
Lambat laun telur asin juga mulai dikenal masyarakat umum. Akhirnya, pasangan ini mulai mempekerjakan banyak orang untuk memproduksi telur asin lebih banyak. Pada akhirnya, telur asin pun dijual di Brebes dan sekitarnya.
Selain pasangan ini, ada juga pasangan lain yang mempopulerkan telur asin di Brebes. Mereka adalah Tjoa Kiat Hien serta Niati. Yang menarik, telur asin produksi mereka, yakni Cap Tjoa, jadi salah satu yang paling terkenal di Brebes hingga saat ini.
Nah, kalau kamu mau beli telur asin di Brebes, nggak perlu bingung kok. Datang aka ke Jalan Pangeran DIponegoro, Jalan Ahmad Yani, serta Jalan Jenderal Soedirman. Di sana, kamu tinggal memilih telur asin yang kamu suka.
Jadi, sudah tahu kan sejarah telur asin Brebes yang unik, Millens? (Fim/IB09/E05)