Inibaru.id - Norwegia sejak lama dikenal dengan lanskap panoramanya yang dramatis, dengan garis pantai berbatu dan deretan fjord yang ikonik. Kini, negara berhawa dingin itu kembali mencuri perhatian dunia dengan salah satu proyek infrastruktur paling ambisius di Eropa, yakni Terowongan Rogfast.
Rogfast adalah sebuah terowongan bawah laut yang akan memecahkan rekor sebagai yang terpanjang dan terdalam di dunia ketika selesai nanti. Bayangkan, terowongan yang tengah dibangun di kawasan barat Norwegia ini membentang sepanjang 26,7 kilometer dengan kedalaman 390 meter di bawah permukaan laut.
Terowongan ini dirancang untuk mengubah mobilitas di wilayah tersebut secara signifikan. Jika berhasil terselesaikan, Rogfast yang merupakan singkatan dari Rogaland Fixed Link akan menyediakan koneksi jalan darat Stavanger-Bergen, yang sebelumnya ditempuh dengan kapal feri.
Sedikit informasi, Rogfast merupakan bagian dari Jalan Raya E39, koridor transportasi penting yang menghubungkan kota-kota besar di pesisir barat seperti Kristiansand, Stavanger, Haugesund, dan Bergen. Wilayah ini dipenuhi fjord dan pulau sehingga selama puluhan tahun bergantung pada transportasi feri.
Menggantikan Jalur Feri Terlama
Proyek Rogfast akan menggantikan salah satu jalur feri terlama dan paling memakan waktu, sehingga perjalanan bagi pengemudi, pekerja, pengangkut barang, hingga wisatawan, akan menjadi lebih efisien. Terowongan ini diperkirakan akan memangkas waktu hingga 40 menit.
Keberadaannya diprediksi akan mendukung pertumbuhan ekonomi, menurunkan biaya logistik, khususnya bagi industri perikanan, serta meningkatkan aksesibilitas di seluruh kawasan. Pada 2053, diperkirakan sekitar 13 ribu kendaraan akan melewati terowongan ini per hari.
Berbeda dengan proyek terowongan besar lain di Eropa, Rogfast dibangun dengan metode pengeboran dan peledakan pada batuan dasar (bedrock), bukan menggunakan elemen terowongan prafabrikasi. Metode ini menantang, tapi sangat dikuasai Norwegia yang telah membangun 40-an terowongan bawah laut.
Pengalaman puluhan tahun menjadikan negara ini sebagai salah satu pemimpin dunia dalam konstruksi terowongan subsea. Manajer proyek, Oddvar Kaarmo dari Norwegian Public Roads Administration, menjelaskan, terowongan ini akan melalui batuan padat.
“Regulasi kami mensyaratkan adanya 50 meter batuan antara terowongan dan permukaan laut di atasnya. Itu memberikan ketahanan dan kekuatan terhadap tekanan air,” kata Oddvar Kaarmo, dikutip dari Life in Norway April 2025 lalu.
Dilengkapi Jalur Evakuasi
Rogfast akan memiliki dua jalur terpisah untuk tiap arah, lengkap dengan jalur evakuasi dan akses darurat yang menghubungkan keduanya. Secara keseluruhan, proyek ini diperkirakan bakal menelan biaya sekitar 25 miliar krona Norwegia (sekitar Rp1,6 triliun).
Salah satu fitur desain paling menakjubkan dari Rogfast adalah koneksi menuju pulau kecil Kvitsøy, munisipalitas terkecil di Norwegia. Terowongan ini akan memiliki cabang khusus menuju pulau tersebut, yang diakses melalui dua bundaran terdalam dunia yang dibangun pada 260 meter di bawah permukaan laut.
Bundaran ini memungkinkan lalu lintas tetap berjalan bahkan jika salah satu terowongan utama ditutup untuk perawatan, sebagaimana dituturkan Kaarmo.
“Kami masih bisa menjalankan terowongan dengan menggunakan satu jalur, dengan lalu lintas dua arah di dalamnya,” sebutnya.
Tantangan, Penundaan, dan Rencana Baru
Terlihat meyakinkan dan spektakuler; namun, perjalanan proyek ini sejatinya sempat nggak berjalan mulus. Rogfast yang disetujui pada 2017 sempat menghadapi lonjakan biaya dan masalah tender sehingga sempat dihentikan pada 2019.
Setelah ditinjau ulang dan mendapat tambahan pendanaan dari pemerintah, anggarannya meningkat sekitar 8 miliar krona Norwegia. Pembangunan kembali berjalan mulai 2021, lalu kontrak untuk bagian utara, selatan, dan tengah diteken antara 2022 hingga 2024.
Hingga akhir 2023, kemajuan signifikan telah terlihat dengan proses pengeboran dan penggalian berlangsung di banyak titik. Setelah berbagai tantangan dilalui, proyek tersebut kini kembali berada di jalur yang tepat untuk menuju target penyelesaian pada 2033 mendatang.
Apabila berjalan sesuai rencana, Rogfast diperkirakan akan membawa perubahan besar, baik secara lokal maupun nasional. Waktu tempuh di kawasan Stavanger dan Haugesund akan jauh lebih singkat, sementara operator logistik akan mendapatkan rute yang lebih stabil.
Angin Segar untuk Pariwisata Norwegia
Nggak hanya dari sektor distribusi, pembangunan terowongan tersebut juga diyakini akan berdampak positif untuk pariwisata di Norwegia. Bergen, salah satu kota paling populer di Norwegia, akan lebih mudah dijangkau dari selatan.
Menurut Kaarmo, keberadaannya akan membuka peluang rute perjalanan baru bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan fjord. Infrastruktur itu, lanjutnya, dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi wilayah pesisir barat lainnya.
“Kemungkinan besar wisatawan akan semakin tertarik untuk menjelajahi bagian ini dari Norwegia,” tuturnya.
Rencananya, Rogfast akan dibuka untuk umum pada musim panas 2033. Jika terwujud, terowongan ini nggak hanya akan menjadi keberhasilan untuk Norwegia, tapi juga kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang geologi dan laut dalam, untuk dunia. (Siti Khatijah/E10)
