Inibaru.id – Pemimpin dan pejabat daerah di Kabupaten Demak terbiasa melakukan ziarah kubur ke Makam Raja Demak Sultan Fatah dan Sunan Kalijaga sebelum acara Grebeg Besar. Tradisi ini dilakukan setiap tahun dengan harapan agar mendapatkan restu dari para leluhur dan keberkahan selama berlangsungnya acara.
Ziarah kubur dimulai dengan mengunjungi Makam Raja Demak Sultan Fatah yang berada di sebelah utara Masjid Agung Demak. Para pejabat daerah, mulai dari bupati, wakil bupati, kapolres, dandim, dan kepala dinas mengikuti kegiatan tersebut.
Acara dimulai dengan tahlil, kemudian doa untuk para leluhur. Setelah itu, bupati diikuti jajarannya menaburkan bunga di atas makam para Raja Demak terdahulu. Makam yang dikunjungi termasuk di dalamnya Sultan Fatah, Raden Patiunus, dan Dewi Murthosimah.
Bupati Demak Eistianah mengatakan, ziarah ke makam Raja Demak dan Sunan Kalijaga sudah menjadi tradisi yang nggak bisa ditinggalkan. Menurutnya, sejarah berdirinya Demak dimulai dari kiprah para leluhur; sehingga, penting untuk meminta restu kepada mereka.
Memohon Kelancaran Grebeg Besar
Selain itu, ziarah juga mengajarkan untuk tawakal kepada Tuhan yang Maha Esa atas ikhtiar dari kelancaran acara Grebeg Besar yang akan diselenggarakan pada 7 Juni mendatang. Grebeg Besar adalah tradisi yang digelar sebagai bagian dari perayaan Iduladha.
“Kami tadi meminta doa restu agar acara Gebeg Besar berjalan lancar, begitu juga mendoakan masyarakat makmur sejahtera,” katanya beberapa waktu lalu.

Eisti menerangkan, sebelum ziarah jajaran pejabat daerah Kabupaten Demak telah menggelar acara pisowanan. Kegiatan ini berupa kunjungan atau bertamu ke Ndalem Kadilangu trah Sunan Kalijaga.
Setelah itu, mereka juga menerima pisowanan balik dari pihak Kadilangu sebagai makna menerima dan keselarasan dalam menjaga tradisi Grebeg Besar.
“Kami juga meminta restu kepada mereka agar Grebeg Besar berjalan lancar,” imbuhnya.
Momen yang Ditunggu
Grebeg Besar menjadi momentum paling ditunggu oleh seluruh masyarakat Demak. Eisti menjelaskan akan ada serangkaian acara menarik dalam tradisi tersebut. Di antaranya Abon-abon, Ancaan, Tumpeng Songo, hingga Prajurit Patang Puluhan.
Dia berharap, acara itu bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Demak. Selain itu, ritual tahunan ini juga bisa menjadi upaya pemerintah Demak dalam menjaga dan mendukung kelestarian budaya lokal.
“Kami juga memberikan inovasi acara yang menarik agar bisa menjadi magnet untuk wisatawan supaya berkunjung ke Demak,” ungkapnya.
Momen yang cukup menarik ya, Millens? Di tempatmu, adakah tradisi serupa menjelang Iduladha? Kalau ada, jangan lupa ramaikan ya, biar tradisi di daerahmu tetap lestari. (Sekarwati/E03)