Inibaru.id – Siapa sangka, kentongan yang biasanya “nyantol” di gardu atau pos ronda ternyata juga dipakai sebagai alat untuk berkesenian di Banyumas, Jawa Tengah. Yap, di balik bunyinya yang khas, kentongan yang terbuat dari bambu ini juga dijadikan alat musik tradisional khas kabupaten yang dikenal dengan mendoannya tersebut.
Histori Kentongan
Di Jawa, kentongan sudah eksis sejak ratusan tahun yang lalu. Harmonionline bahkan menyebut kentongan sudah dikenal pada saat Laksamana Cheng Ho singgah ke Tanah Air. Saat itu, kentongan sudah dipakai masyarakat Jawa sebagai cara berkomunikasi sekaligus menjadi alarm bahaya. Hal ini berarti, kentongan dipastikan sudah eksis pada abad ke-15.
Lantas, sejak kapan kentongan mulai dipakai sebagai alat musik? Diperkirakan, hal ini dimulai pada dekade 1990-an. Meski begitu, catatan pasti kapan kesenian ini muncul adalah pada 1997 di Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Tambak.
Pelbagai Fungsi Kentongan
Dahulu, kentongan merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi semua lapisan masyarakat. Dengan kentongan, warga bisa dikumpulkan, diberitahu tentang adanya kegiatan, kematian, bencana, hingga kasus pencurian.
Memang, saat ini fungsi kentongan sudah tergantikan oleh alat komunikasi yang lebih canggih. Untungnya, hal ini nggak berlaku di bidang kesenian. Di Banyumas, kesenian kentongan masih cukup mudah kamu temui.
Kentongan sebagai Alat Kesenian
Meski namanya adalah kesenian kentongan, bukan berarti alat musik yang digunakan dalam kesenian khas Banyumas tersebut hanya kentongan. Nyatanya, ada juga alat musik lain seperti calung, angklung, drum, simbal, dan gambang yang digunakan. Perpaduan alat-alat musik inilah yang mampu menciptakan harmoni nada yang enak didengar.
Lantas, apa fungsi utama dari kentongan dalam kesenian tersebut? Ternyata, kentongan biasa dimainkan untuk mengiringi tari Banyumasan yang cenderung tegas dengan goyangan pinggul dan jari telunjuk di depan.
Menariknya, lagu-lagu yang didendangkan kelompok kesenian kentongan ini nggak terbatas lagu-lagu tradisional. Lagu-lagu pop, campursari, dan dangdut juga bisa dimainkan, lo. Pantas saja ya kesenian kentongan kerap digelar di Banyumas. (Kharisma Ghana T/E07)